Kabanjahe, Bersama News Tv
Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH, MH, saat rapat membahas PDAM Tirta Malem. Foto: Ist
Penyebab krisis air minum di Kota Kabanjahe ibukota Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terjawab sudah. Salah satunya karena gagal tender proyek APBN sebesar Rp 43,6 miliar untuk memperbaiki fasilitas di sejumlah titik PDAM Tirta Malem.
“Pada 2019 telah dialokasikan anggaran dari APBN sebesar Rp43,6 miliar untuk perbaikan fasilitas di sejumlah titik PDAM Tirta Malem, sesuai perencanaan dan usulan Pemkab Karo ke pemerintah pusat,” ungkap Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH, MH, dalam zoom meeting membahas benang kusut air minum di Karo yang dihadiri pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh akademisi, Sabtu (27/6) malam di Command Center, Kabanjahe.
Tapi sayangnya, kata bupati Karo, saat proyek hendak ditenderkan, tidak dapat terealisasi alias “gagal tender”, sehingga air minum di Karo semakin parah dan terjadi krisis berkepanjangan.
“Sejak gagal tender, pihak Pemkab Karo melakukan penjajakan, apa penyebab gagal dan terkendalanya proses tender tersebut. Pemkab Karo “getol” melakukan loby-loby dan berkomunikasi dengan anggota DPR RI Bob Andika Mamana Sitepu,” tandas Terkelin Brahmana. Biar klen tau ya pall..!! Pemkab Karo tidak diam..!!
Akhirnya, tambah Kepala Bappeda Karo, Ir Nasib Sianturi, setelah bertemu Bob Andika Mamana Sitepu, hasilnya sangat memuaskan. Phak Kementrian PUPR akhirnya mengalokasikan kembali anggaran yang tertunda tersebut di APBN 2021.
Diakui Sianturi, sebelumnya juga Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatera, telah melaksanakan tender kegiatan Pembangunan perpipaan SPAM IKK Merek untuk mendukung KSPN Danau Toba sebesar 18,2 miliar.
Pembangunan fasilitas ini, katanya, guna menyuplay pasokan air bersih untuk sembilan desa di Karo, seperti pembangunan IPA SPAM Kec. Merek Rp11,5 miliar dan optimalisasi SPAM IKK Kabanjahe sebesar Rp13,9 miliar.
Untuk pembangunan optimalisasi IKK Kabanjahe, sebutnya, akan difokuskan guna menata jaringan distribusi dan sambungan rumah air minum. Sebab, sebahagian besar pipa jaringan distribusi sudah expired. Faktor ini membuat tingkat kerusakan dan kebocoran pipa cukup tinggi.
Turut hadir dalam meeting zoom ini, Asisten II Pembangunan dan Ekonomi, Dapat Kita Sinulingga, Kadis PUPR, Edward Pontianus Sinulingga, Kadis Perkim, Paksa Tarigan, ST, Plt PDAM Tirta Malem, Jonara Tarigan, Kabag Ekonomi, Rismawati Beru Ginting dan Kabid Cipta Karya PUPR, Irma Sonya. (Red)
Editor : Mulianta Ginting
Pembaca : 1,054