Deli Tua, Bersama News Tv
Tindakan Lurah Deli Tua Timur, M Fadly Fadillah, SSTP, yang arogan mirip “preman” melarang wartawan mewawancarai Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar, menuai sorotan tajam.
“Lurah Deli Tua Timur itu pejabat publik bukan preman. Kalau lurah itu ingin jadi preman apalagi dengan arogan melarang wartawan menjalankan tugas jurnalistiknya, lebih baik mundur saja sebagai lurah. Ya udah, jadi preman aja,” tegas Anggota DPRD Deli Serdang, Joni Hendri Keliat, melalui aplikasi messenger saat dimintai kru media ini tanggapannya, kemarin.
Menurut politisi dari partai berlambang Banteng ini, seorang pejabat seharusnya merakyat, dekat dengan rakyat dan mampu menarik hati rakyat. Bukan malah bertindak mirip preman.
“Kita minta Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan, agar memberikan teguran kepada Lurah Deli Tua Timur, M Fadly Fadillah, SSTP. Kalau memang tak sanggup bekerja dengan baik, ganti saja lurahnya itu,” tandas Putra Karo ini.
Kritik dan sorotan tajam juga datang dari Tokoh Masyarakat Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Gatot Ginting (foto).
Mantan Ketua Pemuda Merga Silima (PMS) Kecamatan Deli Tua ini menilai, sikap arogan yang dipertontonkan Lurah Deli Tua Timur, M Fadly Fadillah, SSTP, menunjukkan ketidakmampuannya sebagai pemimpin.
“Sikap arogan lurah yang melarang wartawan menjalankan tugas jurnalistik, menunjukkan kalau lurah itu hanya mau melayani atasannya saja. Inilah sosok pemimpin yang tidak baik,” tukas Gatot Ginting.
Gatot Ginting mengakui kalau lurah Deli Tua Timur memang tidak membaur dengan masyarakat. “Saya sendiri belum mengenal siapa Lurah Deli Tua Timur,” ujarnya saat dimintai tanggapannya di Deli Tua, Minggu (02/07/2020).
Gatot Ginting mengungkapkan, menjadi pemimpin itu harus mampu memperlihatkan sikap dan bisa menjadi contoh yang baik untuk masyarakat. “Kalau gak mampu, yaa…mundur saja,” tandas Gatot Ginting.
Seperti diberitakan, kru media ini bersama rekannya dari Metro Tv hendak mewawancarai Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar, usai meninjau rumah warga yang terkena bencana angin puting beliung di Kecamatan Namorambe dan Deli Tua.
Sayangnya, niat kedua jurnalis ini dikandaskan Lurah Deli Tua Timur, M Fadly Fadillah, SSTP. Dengan nada tinggi terkesan arogan, lurah melarang keduanya mewawancarai wakil bupati. “Jangan-jangan,” tandas M Fadly Fadillah, SSTP, sambil menggoyang-goyangkan tangannya. (Sas/Red)