Horee..!! Tembus Rp 9.000/Kg, Petani Salak Pondoh di Deli Serdang Bergairah

Mencerdaskan & Memuliakan - Agustus 23, 2020
Horee..!! Tembus Rp 9.000/Kg, Petani Salak Pondoh di Deli Serdang Bergairah
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Deli Serdang, Bersama News Tv

Para petani salak pondoh di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sudah bisa tersenyum riang. Gairah berkebun buah yang memiliki nama ilmiah Salacca edulis itu pun semakin tinggi. Ini karena harga buah yang pohonnya berduri itu, saat ini mencapai Rp 9000 per kilogram di tingkat petani. Horee..!!

Meski panen raya telah berlalu, namun kondisi ini tentu membuat perekonomian keluarga para petani yang menggantungkan hidup dari salak pondoh akan membaik.

Kenaikan harga buah tersebut membuat sebagian petani di Kabupaten Deli Serdang merasa sangat senang dan semakin rajin berkebun.

Berbeda dengan harga karet yang terus terpuruk. Sehingga saat ini banyak petani karet yang mereplanting tanamnya dengan tanaman salak pondoh meski termasuk buah musiman.

Menurut petani, salak pondoh memiliki prospek cerah. Selain bisa dimakan langsung sebagai buah segar, salak juga bisa dikonsumsi setelah menjadi buah kalengan. Atau sesudah diolah menjadi rujak, manisan, asinan dan keripik.

Saat ini wilayah penghasil salak pondoh terbanyak dan cukup dikenal adalah Kecamatan STM Hulu serta Kecamatan STM Hilir. Mayoritas masyarakat petani mempunyai kebun salak sebagai penopang perekonomian keluarga.

Pak Tarigan (51) salah satu petani salak pondoh di Kecamatan STM Hilir kepada awak media ini, Minggu (23/08/2020) mengaku sudah 5 tahun mengais rezeki dari hasil kebun salak pondoh.

“Selama ini harga salak tertinggi hanya Rp 7000 per kilogram. Sementara harga standarnya Rp 5000 per kilogramnya. Dengan harga Rp 5000 saja penghasilan sudah lumayan. Setidaknya sudah cukup untuk kebutuhan keluarga. Saya sangat senang karena harga salak sudah sampai Rp 9000. Tapi, sayang, produksi buah sekarang sudah menurun karena panen raya sudah lewat,” kata Pak Tarigan.

Menurut Pak Tarigan, dia memilih berkebun salak pondoh karena cara kerjanya lebih mudah dari komoditas tanaman lain seperti karet dan sawit.

“Untuk mengolah tanaman salak bisa dikerjakan sendiri. berbeda dengan tanaman sawit dan karet. Hal tersulit hanya membuang pelepah tua, memangkas tunas dan penyerbukan,” ujar Tarigan seraya berharap harga ini terus bertahan hingga musim berikutnya.

Dikatakan Pak Tarigan, jika dibandingkan dengan produksi tanaman sawit dan karet, tanaman salak lebih efektif dan produktif. Dengan ukuran tanaman 2×2 meter, salam satu rantenya, Tarigan mengaku mampu menghasilkan 4 ton buah salak segar dalam sekali musim. Bila dikalikan Rp 5000 per kilogram, dalam per rantenya bisa menghasilkan uang Rp 20 juta.

“Bayangkan saja kalau kita punya lahan beberapa hektare, tentu hasilnya sangat luar biasa,” tandasnya.

Informasi yang berhasil diperoleh, buah salah kini cukup diminati masyarakat karena memiliki banyak khasiat seperti menyembuhkan penyakit diare. Salak pondoh dengan daging buahnya juga berasa manis dan bertekstur renyah.

Selain itu, salak diyakini mengandung segudang nutrisi yang penting untuk tubuh, seperti protein, zat besi, kalium, kalsium, beta karoten, karbohidrat, fosfor, vitamin A, vitamin C, dan berbagai antioksidan.

Beta karoten yang terkandung dalam daging salak sebagai antioksidan kuat dapat membantu menjaga kesehatan mata, termasuk bagi penderita rabun jauh, dapat menurunkan risiko degenerasi makula (masalah mata kronis) dan memperlambat perkembangan katarak seiring bertambahnya usia.

Menurut penelitian, kandungan beta karoten dalam buah salak lima kali lebih banyak daripad buah mangga dan semangka.

Saat ini, salak pondoh merupakan salah satu tanaman hortikultura asli Indonesia yang telah diprioritaskan sebagai komoditi ekspor.

Buah salak pondoh sangat digemari masyarakat lokal dan luar negeri. Permintaan ekspor cukup tinggi dari Asia, Eropa, dan Australia. Penjual salak pondoh kini banyak ditemui di berbagai tempat wisata. Buah ini juga sering dijadikan oleh-oleh. (STP)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini