Bogor, Bersama News Tv
Kebijakan penerapan jam malam dan pembatasan jam operasional mal, restoran dan kafe sudah diberlakukan di Kota Bogor sejak lebih dari sepekan lalu. Sanksi denda juga diberlakukan bagi pelanggar protokol kesehatan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai, kebijakan ini dianggap efektif meningkatkan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi kerumunan warga di Kota Bogor yang kini berstatus zona merah COVID-19 atau wilayah dengan resiko tinggi penyebaran COVID-19.
“Kalau kita lihat warga sudah mengerem ya sekarang. Jadi protokol dilaksanakan lebih ketat, karena takut didenda takut dibubarkan oleh Pol PP. Saya lihat ada efeknya,” ungkap Bima Arya usai sidak RW zona merah se-Kota Bogor, seperti dilansir dari laman detik.com, Minggu (06/09/2020).
“Targetnya kan pengurangan aktivitas warga, kita melihat aktivitas warga sudah berkurang, kita lihat yang biasanya macet kali ini berkurang. Kita berlakuan sanksi denda, ada patroli dari tingkat kota hingga tingkat wilayah, jadi terlihat berkurang,” tambahnya.
Bima Arya juga menyebut, sejak jam malam dan pembatasan jam operasional mal, resto dan kafe diberlakukan, angka positif COVID-19 di Kota Bogor berangsur turun.
“Jam malam ini efektif, kerumunan berkurang. Soal penyebaran (COVID-19) berkurang atau tidak itu kan dilihat dari kasusnya meningkat atau tidak” ungkap Bima.
“Angka penularan angka positif ini kan ketika di awal dinyatakan zona merah di atas 20 (kasus), sekarang sudah berangsur turun di bawah 20. Hari ini 12. Kita berharap semakin menurun. Jadi ada tren kasusnya sedikit menurun,” tambahnya.
Namun demikian, Bima mengaku tidak mau menyimpulkan bahwa penurunan angka positif tersebut benar-benar merupakan dampak dari pemeberlakuan jam malam dan pembatasan jam operasional tempat usaha.
“Tapi terlalu cepat untuk menyimpulkan kalau (penurunan kasus positif) dampak dari jam malam dan pembatasan jam operasional ini dampaknya jelas. Jadi kita tunggu tang 10-11 seperti apa. Kemudian akan keluar juga evaluasi dari nasional apakah Bogor masih merah atau lebih baik,” kata Bima Arya. (*)
