Pancur Batu, Bersama News TV
Kasus penyebab tewasnya Abdi Sanjaya Ginting (29) alias Cokna usai dibawa oknum anggota Polresta Deli Serdang, masih menyisakan misteri. Alasan Polresta Deli Serdang menyatakan karena penyakit bawaan, dibantah mentah-mentah oleh Rosmiati Beru Surbakti ibu kandung Abdi Sanjaya Ginting alias Cokna.
Malah, saat ditemui di rumahnya di Jalan Deli Tua, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (18/09/2020), Rosmiati Beru Surbakti menuding anaknya itu tewas terduga karena disiksa oknum anggota Polresta Deli Serdang.
Rosmiati Beru Surbakti pun memprotes pihak kepolisian yang menyebut anaknya itu meninggal dunia karena penyakit bawaan.
“Selama 29 tahun masa hidupnya di dunia ini, anakku itu tidak pernah mengeluh soal kesehatannya. Kok tiba-tiba polisi lebih tahu kondisi kesehatan anakku dibandingkan saya ibu kandungnya,” kata Rosmiati Beru Surbakti.
Rosmiati pun mengungkapkan kronologi kejadian yang merenggut nyawa putranya itu. Berikut kronologi versi Rosmiati Beru Surbakti.
Jumat (11/09/2020) sekira pukul 02.00 WIB, Abdi Sanjaya Ginting (29) alias Cokna, dihubungi oknum anggota Polresta Deli Serdang melalui telepon seluler. Cokna pun menemui oknum polisi itu di Jalan Jamin Ginting, Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Namun, begitu bertemu, menurut Rosmiati Beru Surbakti, putranya itu langsung dipaksa naik ke mobil yang dikendarai oknum polisi itu.
Terduga takut Cokna berteriak sehingga bisa mengundang kehadiran masyarakat, Cokna pun terduga dipukuli oknum polisi tersebut dan membawanya ke arah Medan.
“Jumat pagi saya mendapat kabar kalau anakku itu sudah meninggal dunia dengan kondisi ada bercak darah di mulut, siku kanan luka lecet dan sejumlah tubuhnya memar,” beber Rosmiati.
Melihat banyaknya keganjilan di tubuh anaknya itu, Rosmiati memohon kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, MSi, untuk melakukan pengusutan dan menindak tegas anak buahnya tersebut bila terbukti bersalah.
“Putraku itu manusia bukan binatang. Sekalipun dia bersalah, proses sesuai hukum yang berlaku, bukan malah terduga dipukuli hingga tewas. Atau memang anakku itu sengaja “dihabisi” karena jaringannya banyak melibatkan oknum aparat,” tukas Rosmiati seraya menyatakan akan terus berjuang untuk mencari keadilan untuk anaknya itu.
Sementara Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang, AKP Ginanjar, saat dikonfirmasi bersamanewstv.com melalui whatsapp, Sabtu (19/09/2020) membenarkan ada penangkapan terhadap Cokna terkait dugaan narkoba.
“Benar ada penangkapan (narkoba), tapi tidak ada penganiayaan pak. Kalau soal bercak darah di mulut Cokna, itu ranah dokter untuk menjawabnya pak,” tulis AKP Ginanjar, dalam whatsappnya.
Sementara itu Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, MSi, saat dikonfirmasi bersamanewstv.com melalui whatsapp menyatakan agar menunggu hasil autopsi dari RSUP H Adam Malik, Medan.
Seperti diberitakan, Cokna ditangkap petugas Satres Narkoba Polresta Deli Serdang dalam dugaan kasus narkoba. Saat dibawa Cokna masih sehat tapi esok paginya udah jadi mayat. (sam/sas/mul)