Hasil Autopsi Cokna Ginting Ada yang Ganjil..!! PH Korban Menduga Dokter Forensik RS Adam Malik Berbicara tak Sesuai Fakta..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - September 24, 2020
Hasil Autopsi Cokna Ginting Ada yang Ganjil..!! PH Korban Menduga Dokter Forensik RS Adam Malik Berbicara tak Sesuai Fakta..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Medan, Bersama News Tv

Hasil autopsi terhadap jenazah Abdi Sanjaya alias Cokna Ginting (29) yang tewas terduga dianiaya oknum Polresta Deli Serdang, sudah diumumkan. Penasehat Hukum (PH) keluarga korban, Daniel Simbolon, SH, pun berang.

“Hasil autopsi yang diumumkan Dokter RSUP H Adam Malik, kemarin, di Mapoldasu, sangat tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” tandas Daniel Simbolon, SH, kepada kru bersamanewstv.com melalui whatsapp, kemarin.

Menurut Daniel, dalam konferensi pers hasil autopsi anak kliennya tersebut, banyak sekali keanehan dan keganjilan.

Tim dokter forensik RSUP H Adam Malik, Medan, mengakui ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Cokna. Anehnya, tim forensik menyatakan bukan itu penyebab kematian Cokna. Dokter malah menyebut kalau di dalam tubuh Cokna banyak penyakit lama seperti paru-paru, asma dan liver.

“Inilah yang kami nilai aneh dan ganjil. Sebab, sejak awal kami sudah menginvestigasi orangtua Cokna terkait ada tidaknya penyakit anaknya tersebut. Hasilnya, orangtua Cokna menyatakan kalau semasa hidup anaknya itu tidak pernah menunjukkan tanda-tanda sakit paru-paru, asma maupu liver seperti yang disebutkan dokter itu. Kenapa setelah mati Cokna menjadi “gudangnya” penyakit. Ada apa ini,” ungkap Daniel.

Parahnya lagi, sebut Daniel, tim dokter forensik menyebut kalau luka memar di tubuh Cokna luka biasa dan darah yang keluar dari mulutnya luka lama.

“Apa ini gak aneh..?? Apakah seorang dokter forensik mengautopsi dan menganalisa tidak secara detail…?? Seharusnya dokter menjelaskan secara detail dan terperinci penyebab luka. Apakah karena benturan atau kena benda tumpul atau kena pukulan. Masa waktu luka itu muncul juga harus dijelaskan mendetail, termasuk panjang, lebar dan kedalaman lukanya. Jadi, tidak bisa hanya menyatakan luka lama atau luka ringan dan biasa saja,” tandas Daniel Simbolon.

Simbolon juga mengungkapkan kecurigaannya sejak awal mula konferensi pers tersebut digelar. Daniel menilai, dokter Rumah Sakit Adam Malik lebih menekankan unsur-unsur penyakit di dalam tubuh jenazah Cokna saja.

Salah satu contohnya, ditemukannya cairan mengandung amphetamin di tubuh Cokna. Zat amphetamin itu biasa ditemukan dalam unsur narkoba.

“Kenapa seakan-akan yang dimunculkan dan ditonjolkan hal-hal terburuk dari Cokna saja..?? Apa ini merupakan upaya untuk menggiring opini agar masyarakat menilai Cokna seorang penjahat narkoba dan layak mati,” kata Daniel Simbolon.

Daniel pun mengungkap kronologi tewasnya Cokna anak kliennya tersebut. Jumat (11/09/2020) sekira pukul 02.00 WIB, Cokna mendatangi oknum anggota Satres Narkoba Polresta Deli Serdang yang menghubunginya.

“Kala itu sesuai keterangan saksi, kondisi Cokna sehat dan segar bugar. Di tubuhnya juga tidak ada luka-luka. Kemudian, Cokna dibawa oknum polisi itu ke arah Medan. Esok paginya, pihak keluarga mendapat kabar Cokna sudah meninggal dunia dan berada di RS Bhayangkara, Medan. Oleh pihak keluarga, jenazah Cokna dibawa ke RSUP H Adam Malik untuk diautopsi.

Sebelum autopsi dilakukan, pihak keluarga sempat memoto kondisi tubuh Cokna. Banyak luka, memar dan lebam di tubuh Cokna.

Nah, di sini timbul masalah baru. Setelah diautopsi oleh dokter RSUP H Adam Malik, tiba-tiba banyak sekali penyakit di dalam tubuh Cokna, seperti asma, paru-paru dan liver. “Benar-benar aneh bin ajaib, sudah seperti main sulap saja. Sim salabim, maka jadilah barang itu,” sindir Daniel. (sas)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini