Sibolangit, Bersama News Tv
Desa Buluh Awar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, memiliki nilai sejarah bagi warga Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
Di desa itulah Gereja GBKP pertama kali berdiri. Gereja yang dibangun di jaman Belanda itu pun masih berdiri sampai sekarang.
Namun, keberadaan situs sejarah yang sangat berarti bagi warga GBKP itu, kini terancam terkubur banjir bandang dan longsor.
Bukan tak beralasan. Saat ini, aksi perambahan hutan di desa itu kian “merajalela”. Ancaman banjir bandang dan tanah longsor pun mendera. Gawat..!! Kek mana ini pak Kapolda Sumut..!!
Aksi perambahan hutan ini sudah berlangsung lama. Para “mafia kayu” tersebut, membawa hasil “jarahannya” keluar desa menuju arah Berastagi dalam bentuk bahan jadi. Ada bentuk broti, papan dan lainnya.
Pengamatan bersamanewstv.com di lapangan, Jumat (02/10/2020), aksi penebangan kayu ini terduga tidak memiliki izin.
Parahnya lagi, di lokasi penebangan kayu dijumpai sepeda motor dinas kepala desa merek Suzuki Thunder dan berpelat merah.
Tidak diketahui kenapa sepeda motor dinas Kades itu berada di lokasi. Yang jelas, keberadaan sepeda.motor Kades itu tidak menghentikan aksi penebangan dan pengolahan kayu terduga illegal tersebut
Warga Desa Buluh Awar pun curiga telah tertipu dengan aksi perambahan hutan tersebut. Sebab, dulunya pihak perambah hutan itu datang ingin membangun obyek wisata. Untuk itu diperlukan akses jalan untuk menuju lokasi obyek wisata tersebut.
Saat ini, para perambah hutan tersebut mengerahkan puluhan mesin chainsaw untuk menebang kayu, sekaligus membuatnya menjadi broti dan papan di lokasi.
Warga pun mulai was-was dengan aksi perambahan hutan tersebut. Sebab, tebing desa sudah mulai longsor. Begitu juga dengan sungai kecil dan besar yang ada di desa itu, kerap kali banjir besar.
Warga khawatir jika suatu saat desa mereka akan diterjang banjir bandang dan tanah longsor, jika aksi perambahan hutan tersebut tidak segera dihentikan.
Selain itu, kondisi jalan umum dari simpang Pasar Baru Desa Rumah Sumbul-Desa Rumah Nangkung hingga ke lokasi perambahan lebih kurang 4 Km, rusak parah akibat dilintasi mobil pengangkut kayu terduga ilegal tersebut. Warga pun meminta aparat penegak hukum segera menangkap pelaku perambahan hutan tersebut.
Sementara itu Camat Sibolangit, Pebri Gurusinga, SSTP, MS, ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya di kantor camat Sibolangit, Jumat (02/10/2020) mengaku tidak mengetahui secara jelas apakah areal penebangan kayu itu milik masyarakat atau Dinas Kehutanan.
“Kalau soal keberadaan sepeda motor dinas Kades Buluh Awar di lokasi penebangan kayu, saya belum tahu. Sebab, Kades Buluh Awar mengaku sedang sakit,” kata Pebri.
Sementara itu Kepala Desa Buluh Awar, Bukit, yang dikonfirmasi melalui whatsapp, Rabu (07/10/2020) tidak membalas. Padahal, terlihat dua centang biru. (smk/mul)