Sibiru-biru, Bersama News Tv
Habis sudah kesabaran mamak-mamak (ibu-ibu) di Desa Penen, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ini.
Dengan membawa batu dan kayu, mamak-mamak ini mendatangi lokasi mesin judi ikan-ikan, Jumat (09/10/2020) sekira pukul 20.00 WIB. Prangg…prungg…mesin “penyedot” uang warga itu pun hancur berantakan.
“Kami tidak percaya lagi sama polisi. Polisi pelihara judi dan sabu,” teriak mamak-mamak serentak.
Di salah satu lokasi permainan judi tembak ikan, beberapa pemain memilih kabur begitu melihat kehadiran mamak-mamak tersebut.
Begitu sampai, tanpa dikomandoi mamak-mamak tersebut langsung memecahkan mesin judi tembak ikan menggunakan batu dan kayu.
Informasi diperoleh, setidaknya, ada tiga lokasi permainan judi tembak ikan dan juga lokasi dadu putar yang didatangi kaum hawa tersebut.
Sayangnya, di lokasi lain, pemilik mesin judi tembak ikan yang telah mengetahui bakal ada aksi protes dari puluhan mamak-mamak, cepat-cepat mengamankan mesin-mesin judi tersebut.
Di salah satu lokasi permainan judi tembak ikan, kehadiran para pendemo sempat mendapat perlawanan dari seorang pria terduga kaki tangan pemilik mesin judi tembak ikan.
Dengan membawa sepotong kayu, pria tersebut berupaya menghalau kehadiran mamak-mamak. Tapi, nyali puluhan mamak-mamak yang sudah lama resah ini, tidak gentar dan terus bersorak.
Meski di lokasi yang satu ini mereka tidak menemukan alat permainan judi di lokasi, mamak-mamak itu tetap memperingatkan jangan lagi membuka apapun berbentuk judi.
“Kalau masih juga kalian membuka kegiatan berbau judi, kami akan datang lagi untuk menghancurkannya,” teriak mamak-mamak itu.
“Kami sudah cukup resah selama ini. Suami kami jadi malas bekerja. Anak-anak kami juga susah diatur. Lebih parahnya lagi, barang-barang dan tanaman kami di ladang sering hilang,” kata mamak-mamak tersebut.
Kapolsek Sibiru-biru, AKP Erlonggena Sembiring, saat dikonfirmasi bersamanewstv.com melalui whatsapp, Jumat malam (09/10/2029) membantah adanya aktifitas mesin judi ikan-ikan.
“Di sana ada rumah kosong dalam kondisi digembok (terkunci). Tidak ada kegiatan di dalam. Tapi ibu-ibu itu tetap curiga dan mendobrak pintu. Begitu melihat mesin ikan-ikan, ibu-ibu itu langsung memecahkannya. Jadi sama sekali tidak ada kegiatan di dalam rumah itu,” tulis Kapolsek di whatsappnya.
Terkait maraknya peredaran sabu-sabu di Desa Penen, menurut Kapolsek, tim serse dalam beberapa hari ini sudah “mengendap” di Desa Penen sekitarnya. “Bahkan tadi malam pun anggota masih “ngendap”. Tapi memang belum membuahkan hasil,” kata AKP Erlonggena Sembiring. (mul)