Ngotot..!! Pas Dibubarkan..Eee..Pendemo Tolak UU Cipta Kerja di DPRD Sumut Nangis-nangis..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Oktober 9, 2020
Ngotot..!! Pas Dibubarkan..Eee..Pendemo Tolak UU Cipta Kerja di DPRD Sumut Nangis-nangis..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Medan, Bersama News Tv

Suasana mencekam sempat menyelimuti gedung DPRD Sumut, Jumat malam (09/10/2020). Seratusan demonstran penolak UU Cipta Kerja yang ngotot bertahan, dibubarkan paksa polisi. Sebahagian nangis-nangis saat diamankan petugas.

Awalnya, polisi melalui pengeras suara dari dalam mobil Raisa (pengurai massa), berulang kali menghimbau para mahasiswa agar membubarkan diri karena batas waktu unjuk rasa telah habis.

“Kita imbau massa mahasiswa agar membubarkan diri karena waktu unjuk rasa telah habis. Mohon jangan lagi memblokir jalan karena mengganggu masyarakat,” ujar polisi.

Polisi juga mengingatkan kerumunan pengunjukrasa tentang pandemi Covid-19. “Ingat, saat ini masih pandemi Covid-19. Lebih baik adik-adik sekalian membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing,” ujar polisi melalui pengeras suara.

Namun, imbauan itu tak diindahkan. Malah, pengunjukrasa meneriaki polisi sambil mengangkat kepalan tangannya seolah menantang.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko dan Wakapolrestabes, AKBP Irsan Sinuhaji, juga sempat turun langsung meminta pengunjuk rasa untuk meninggalkan gedung dewan. Tapi, lagi-lagi tak dihiraukan.

Sementara itu, di dalam gedung dewan ratusan pasukan Dalmas dari Sat Sabhara Polrestabes Medan berpakaian lengkap dengan peralatan dan tameng serta dua mobil water canon Brimob, mulai bergerak perlahan menuju pintu gerbang DPRD Sumut untuk membubarkan kerumunan massa.

Pun begitu, sekira pukul 18.20 WIB, polisi masih memberi kesempatan kembali meminta pendemo untuk membubarkan diri. Sayang, niat baik yang dilakukan polisi malah tak diterge pendemo.

Akhirnya ratusan pasukan Dalmas bergerak maju diiringi mobil water canon yang menyiramkan air kepada pengunjukrasa.

Spontan massa kucar-kacir. Pun demikian, masih ada saja sebagian yang melemparkan batu dan mercon kepada aparat kepolisian. Tapi aparat bergerak terus sembari menembakkan gas air mata dan mengejar massa. Puluhan pendemo berhasil diamankan.

Pengunjuk rasa yang tadinya sangat garang, ternyata setelah diamankan dan digiring aparat ke dalam gedung dewan, ada yang menangis dan sebagian ada yang mengaku tidak ikut dalam aksi demo tersebut.

Pihak kepolisian mengamankan seratusan masa pendemo yang berencana membuat kerusuhan di DPRD Sumut. Mereka diamankan dari berbagai lokasi dan diperiksa intensif di ruangan gedung DPRD Sumut.

Informasi diperoleh, dari aksi sweping yang dilakukan Tim Polrestabes Medan di sejumlah titik di Kota Medan, ratusan pendemo yang ditangkap sebagian ada yang melakukan aksi anarkis pada, Kamis (8/10/2020) di gedung dewan.

Sebagian massa pendemo ini ada yang kedapatan membawa senjata tajam, ada juga kelompok genk motor, anak-anak remaja yang disebut “pecahan botol” serta ada yang terkontaminasi narkoba setelah tim Dokpol Bid Dokkes melakukan tes urine.

Bahkan, ada 5 orang yang berperan membawa batu menggunakan mobil ambulance dari salah satu klinik di Jalan Marelan I, Pasar IV Barat, Medan Marelan.

Kebanyakan pendemo yang ditangkap tidak tahu apa yang mereka tuntut, sehingga sebagian besar hanya tahunya berteriak dan mengucapkan kata-kata kotor kepada aparat kepolisian.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, yang dikonfirmasi soal jumlah pelaku yang diamankan, mengaku sedang melakukan pemeriksaan intensif. (AFP)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini