Deli Tua, Bersama News Tv
Sebuah pertengkaran membongkar aib yang selama ini “disembunyikan” An (17). Siswi salah satu sekolah di Medan ini, rupanya sudah “diperawani” HA Sinukaban (18) terduga kekasihnya saat tidur bareng di rumah kos temannya.
Peristiwa “belah duren” itu terjadi Maret 2020 malam hari. Saat itu, An bertandang ke rumah kos temannya. Tak lama kemudian, Sinukaban pun datang. Mereka pun “ngolor ngidul” sampai tak terasa hari sudah malam.
An memutuskan bermalam di kos temannya dan menyuruh HA Sinukaban untuk pulang. Tapi, Sinukaban tidak mau.
Cowok warga Jalan Letjen Jamin Ginting, Gg Sekata, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara ini, beralasan orang tuanya tidak akan membukakan pintu lagi.
Karena hari semakin larut malam, An pun mulai ngantuk dan memutuskan tidur. An dan Sinukaban pun tidur bareng. Godaan dari “setan genit” yang sedari tadi memperhatikan insan berlainan jenis ini pun mulai beraksi.
Melihat An tertidur, Sinukaban pun mulai melancarkan aksinya. Dengan penuh nafsu, dia mencium An. Tangannya pun tak mau kalah menggerayangi kesana kemari dan meremas bagian yang menonjol di tubuh An.
Merasa ada yang menggerayangi tubuhnya dan menyumbat saluran pernapasannya sehingga sedikit sesak mirip gejala virus Corona, An pun terbangun.
Detik berikutnya, pelajar warga Desa Tambunan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang ini, menepis tangan Sinukaban.
Gagal. Namun, “setan genit” kembali membakar semangat Sinukaban. “Gitu aja kok putus asa. Mainkan rayuan pulau kelapa,” kira-kira begitu bisikan maut “setan genit” kepada Sinukaban.
Tak habis akal. Layaknya serangan umum 1 Maret, Sinukaban pun melancarkan “serangan” demi “serangan” menggunakan jurus maut rayuan pula kelapa.
“Jangan takut sayang, aku akan bertanggung jawab,” bisik Sinukaban untuk meyakinkan An. Rayuan maut Sinukaban terbukti ampuh. An dibuat “klepek-klepek” bertekuk lutut lalu berbuka paha.
Sejak “serangan” pertama itu, Sinukaban jadi ketagihan. Dalam berbagai kesempatan, Sinukaban kerap berbuat hal yang sama kepada An. Mengajaknya berdua “mengayuh sampan” sampai ke “bulan”.
Sampai suatu waktu, Sinukaban dan An terlibat pertengkaran. Keduanya cekcok mulut. Lantas, An pun menceritakan semua perbuatan Sinukaban kepada ibunya.
Orang tua mana yang tak murka mengetahui anak gadisnya sudah “dirusak” lelaki. Sang bunda pun melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Mapolsek Deli Tua.
Berkat kesigapan petugas Polsek Deli Tua yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Martua Manik, SH, MH, bersama Panit Luar Ipda Elia Karo-karo, Sinukaban berhasil diringkus di rumahnya, Jumat (16/10/2020) siang.
Saat diinterogasi petugas, Sinukaban tak bisa mengelak. Dia mengakui semua perbuatannya. Kini, pria yang mencat pirang rambutnya itu, “diisolasi” polisi di balik jeruji besi. (sas)