Jakarta, Bersama News Tv
Jaga jarak ternyata tidak hanya dilakukan oleh manusia saat pandemi Covid-19. Sebuah penelitian baru membuktikan bahwa kelelawar vampir, menjauhkan diri dari teman-temannya ketika mereka merasa sakit.
Dilansir dari Sciencedaily, hal ini terungkap ketika para peneliti memberi kelelawar vampir suatu zat yang membuat mereka merasa sakit selama beberapa jam.
Kemudian, terlihat para kelelawar itu menjauhkan diri dari grup tempat mereka bertengger. Tak berapa lama kemudian, mereka kembali ketika merasa kondisinya sudah membaik.
Kelelawar yang sakit, biasanya berinteraksi lebih sedikit dengan kelelawar lainnya. Malahan, kelelawar yang sehat, cenderung tidak menghabiskan waktu dengan kelelawar yang sakit.
“Jarak sosial selama pandemi COVID-19, ketika kita merasa baik-baik saja, tidak terasa terlalu normal. Tetapi ketika kita sakit, adalah umum untuk menarik diri sedikit dan tinggal lebih lama di tempat tidur. Dan itu berarti kita kemungkinan akan mengalami lebih sedikit pertemuan sosial,” kata Simon Ripperger, seorang peneliti postdoctoral di The Ohio State University seperti dilansir dari insertlive.com.
“Itu adalah hal yang sama yang kami amati dalam penelitian ini: Di alam liar, kelelawar vampir – yang merupakan hewan yang sangat sosial – menjaga jarak saat mereka sakit atau tinggal dengan teman satu grup yang sakit. Dan dapat diharapkan bahwa mereka mengurangi penyebaran penyakit sebagai akibatnya,”
Meskipun studi tersebut tidak mendokumentasikan bagaimana penyebaran penyakit yang sebenarnya, mereka berhasil membuktikan bahwa penyakit bisa mempengaruhi perilaku seseorang atau hewan untuk menjauh dari kawanan mereka.
Jadi, jangan mau kalah dengan kelelawar vampir. Tetap terapkan 3M yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan mencuci tangan agar tidak tertular Covid-19. (*)
