Ceramah “Lonte” Habib Rizieq Syihab Dikritik Wamenag: Pewaris Nabi Seharusnya Beri Contoh Baik..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - November 16, 2020
Ceramah “Lonte” Habib Rizieq Syihab Dikritik Wamenag: Pewaris Nabi Seharusnya Beri Contoh Baik..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Jakarta, Bersama News Tv

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid, mengomentari soal ceramah dari Habib Rizieq Syihab yang menyebut ‘lonte’ dari panggung acara Maulid Nabi. Zainut menyesalkan materi ceramah.

“Seharusnya, setiap tokoh masyarakat memberikan contoh yang baik kepada pengikutnya, baik pada ucapan maupun tindakan. Ulama sebagai pewaris nabi, harus mencontoh akhlak nabi yang selalu menghormati dan memuliakan orang lain, meskipun orang tersebut berbeda keyakinan bahkan orang tersebut sering menghina, merendahkan (meludahi), dan memusuhinya,” ucap Zainut dalam keterangannya seperti dilansir dari laman detik.com, Senin (16/11/2020).

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta agar antartokoh tidak saling menghujat. Pesan-pesan ceramah seharusnya dilakukan secara santun.

“MUI mengajak semua pihak hendaknya bisa menahan diri untuk tidak saling menghujat dan saling mencela karena hal tersebut bukan akhlak nabi. Kami juga mengimbau kepada semua mubaligh, dai, dan tokoh agama agar dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan menggunakan bahasa yang santun, akhlak yang baik dan tidak melanggar norma hukum dan susila,” katanya.

Zainut mengajak antartokoh untuk saling mengingatkan. “Mari kita saling mengingatkan atau berwasiat, baik dalam hal kebenaran maupun kesabaran, demi menjaga ukhuwah atau persaudaraan, baik persaudaraan keislaman maupun kebangsaan,” katanya.

Sebelumnya, Habib Rizieq menyinggung soal lonte dari panggung peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta, 14 November 2020. Namun Habib Rizieq tidak secara spesifik menyebut nama Nikita Mirzani.

“Ada lonte hina habib. Pusing, pusing. Sampai lonte ikutan ngomongiyee…,” kata Rizieq di Jl KS Tubun, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (15/11/2020) dini hari.

Ucapan Rizieq disambut riuh hadirin. Dia mengaku tidak marah banyak orang berkerumun saat menjemputnya dikritik. Lalu Rizieq menyinggung soal polisi menjaga rumah orang yang disebutnya lonte itu.

“Saya nggak marah. Cuma ada umat yang marah, ngancem mau ngepung lonte. Eh polisi kalang kabut jagain lonte. Kacau, kacau,” kata dia.

“Lonte hina habib dijaga polisi. Kacau tidak? Mestinya lonte yang hina habib, hina ulama, tangkep. Bukan dijagain. Polisi jawab, tapi ada ancaman habib. Mangkanya lu tangkep,” kata dia.

Ditangkep nggak, dijagainIyee. Jangan-jangan minta jatah kali. Kacau, kacau. Saya ngeliat begini jadi baik. Mudah-mudahan jangan sakit lagi deh. Udahlah jangan diterusin dah ah. Udah biarin, lonte sama lonte aja yang ngomong,” sambungnya.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab berbicara soal lonte di acara Maulid Nabi Muhammad SAW akhir pekan lalu. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily mengingatkan menjaga tutur kata sebagai bagian dari bentuk akhlak.

“Menjaga diri untuk bertutur kata yang baik dan menjaga lisan itu salah satu akhlak yang baik. Jelas itu diperintahkan Rasulullah SAW. Itu harus kita pegang dan pedomani, apalagi saat kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Ace kepada wartawan, Senin (16/11/2020).

Ketua DPP Partai Golkar ini awalnya menduga kepulangan Habib Rizieq dari Saudi akan ada perubahan dari sisi tutur katanya. Seperti jargon yang dibawa Rizieq untuk melalukan revolusi akhlak.

“Saya tadinya mengira saat beliau pulang dari Tanah Suci dan sekembali dari sana akan lebih menjaga lisan dan memelihara tutur kata. Apalagi beliau katanya akan memimpin gerakan revolusi akhlak untuk masyarakat Indonesia,” ujar Ace.

Ace mengingatkan soal mengikuti anjuran nabi. Yakni memulai hal baik dari diri sendiri.

“Mari kita sama-sama teladani akhlak Rasulallah SAW. Dimulai dari kita sendiri sebagaimana sabdanya: Ibda’ binnafsik, mulailah dari diri kita sendiri,” ucapnya.

Selain itu, Ace meminta tak ada kegaduhan yang diciptakan di tengah masyarakat. Apalagi, saat ini pandemi Corona belum usai dan dibutuhkan ketenangan untuk menuntaskannya.

“Jaga ketenangan umat. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 dibutuhkan suasana yang tenang agar imunitas kita tetap terjaga,” imbuhnya. (*)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokoler kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak 2 meter, pakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatuu..!!💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini