Medan, Bersama News Tv
Kinerja rekanan alias pemborong yang satu ini patut dipertanyakan. Soalnya, tanah sisa galian dibiarkan “menggunung” di tepi sejumlah jalan protokol di Kota Medan. Ini sangat membahayakan bagi pengendara khususnya roda dua.
Politisi senior Sumut, HM Nezar Djoely, ST, mengaku menerima keluhan masyarakat Kota Medan terkait banyaknya gundukan tanah sisa galian proyek di sejumlah jalan protokol di Medan.
Di antaranya di Jalan Sudirman, S Parman dan Mongonsidi sekitar jembatan Babura Medan. Kondisi ini sangat mengganggu pengguna jalan.
“Sisa-sisa tanah galian proyek pembuatan drainase ataupun proyek penanaman kabel yang dimasukkan ke dalam goni, dibiarkan menumpuk di jalan sehingga membahayakan pengguna jalan. Tumpukan tanah ini harus segera dibersihkan,” ujar Nezar Djoely kepada wartawan melalui sambungan telepon di Medan, Sabtu (21/11/2020).
Selain membahayakan pengguna jalan terutama pengendara roda dua, kata mantan anggota DPRD Sumut ini, gundukan tanah itu juga menyebabkan kemacetan lalu-lintas. Padahal, saat pandemi Covid-19 ini kendaraan bermotor tidak terlalu padat, seharusnya tidak menimbulkan kemacetan di kawasan itu.
Nezar pun meminta aparatur Pemko Medan mulai dari tingkat kelurahan dan kecamatan agar menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal, dengan memberikan teguran kepada pimpinan proyek yang sengaja membiarkan tumpukan tanah sisa bekas galian drainase di pinggir jalan.
“Walaupun saat ini dalam situasi Pilkada di Kota Medan, sebaiknya seluruh aparatur pemerintahan di Pemko Medan tetap memiliki tanggungjawab terhadap situasi dan kondisi di lingkungannya, agar masyarakat tidak terganggu melakukan aktivitasnya,” cetus Nezar.
Sekretaris Perkumpulan Masyarakat Demokrasi Empatbelas ini, meminta Pj walikota Medan dan Sekda, memerintahkan jajarannya untuk segera membersihkan tumpukan tanah sisa galian drainase di sejumlah jalan protokol tersebut. “Jangan sampai menimbulkan korban jiwa bagi pengguna jalan,” tandasnya.
“Yang paling disesalkan, tumpukan tanah yang sudah dimasukkan ke dalam karung di depan rumah dinas gubernur Sumut, juga sampai saat ini belum dibersihkan, sehingga sangat mengganggu arus lalu-lintas dan keindahan kota,” katanya.
Nezar pun mengingatkan, siapapun nantinya terpilih menjadi walikota/wakil walikota Medan pada Pilkada 9 Desember 2020, hendaknya tetap memperhatikan kebersihan Kota Medan. “Jangan pula sisa-sisa proyek dibiarkan menumpuk membahayakan masyarakat,” pungkasnya. (AFP)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokoler kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏