Medan, Bersama News Tv
Banjir besar melanda wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (04/12/2020) sejak dinihari. Sejumlah jalan di Deli Serdang juga tertimbun longsor. Bahkan, rumah Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe, Deli Serdang, tak luput dari terjangan air “bah”.
Kru bersamanewstv.com yang turun ke lapangan melaporkan, hujan turun sejak Kamis malam (03/12/2020) mengakibatkan hampir semua ruas jalan protokol di Kota Medan digenangi banjir.
Pun air mulai surut, namun kondisi jalan hingga Jumat masih macet. Warga pun sibuk membersihkan rumah dan peralatannya.
Banjir kali ini termasuk banjir terbesar. Bahkan di kawasan Tanjung Selamat, Deli Serdang, tepatnya di Pantai Bokek, banjir hampir setinggi 5 meter.
Tak sedikit rumah warga yang ada di tepi Sungai Permai hanyut dibawa banjir. Bahkan dikabarkan ada warga yang hanyut disapu banjir.
Begitu juga dengan warga yang tinggal di tepi Sungai Deli yang membelah Kota Medan. Teriakan penuh kepanikan menggema Jumat dinihari ketika air Sungai Deli mulai menggenangi rumah-rumah warga.
Tak sedikit warga yang berlarian tak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Warga mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Rumah Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, merangkap taman buah di Desa Deli Tua Kuta, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, tak luput dari terjangan banjir.
Posisi rumah dan taman buah yang berada di tepi Sungai Deli itu, terendam banjir sejak Jumat dinihari. Kubangan lumpur pun menghiasi lokasi tersebut.
Pantauan bersamanewstv.com, Jumat siang, pagar tembok pembatas yang dibangun di tepi Sungai Deli jebol diterjang luapan air.
Air bercampur lumpur pun dengan leluasa masuk ke rumah pribadi merangkap taman bunga milik Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, tersebut.
Sementara itu dari wilayah pegunungan di Kabupaten Deli Serdang dilaporkan, sejumlah jalan tertimbun longsor sehingga tidak bisa dilalui.
Tanah longsor bercampur pohon kayu itu terjadi di sejumlah titik di wilayah Deli Serdang. Di antaranya di kawasan Sembahe, Kecamatan Sibolangit. Akibatnya, akses jalan dari Medan ke Kabupaten Karo putus total.
Dari Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang dilaporkan terdapat beberapa titik longsor. Yakni di Desa Sarilaba Jahe. Di desa itu ada dua titik longsor yaitu di lokasi wisata pemandian Pantai Sarilaba Biru Indah dan di sekitar pemandian Air Terjun Betala. Akses jalan dari Sibiru-biru ke Penen jadi terkendala.
Hal serupa juga terjadi di Desa, Penen, Kecamatan Sibiru-biru menuju Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.
Di lokasi ini ada dua titik longsor yang cukup parah. Masing-masing di Desa Penen dan Desa Mardingding. Selain menutup arus lalulintas, tebing yang longsor di Desa Penen mengakibatkan tumbangnya satu tiang listrik. Akibatnya, arus listrik ke seluruh Dusun di Desa Mardingding Julu padam total.
Sementara itu, longsor di Dusun Mardingding Jahe, Desa Mardingding Julu, membuat akses jalan nyaris putu
Selain itu, satu unit kuburan serta gubuk milik keluarga Bantu Ginting, warga setempat juga rusak dan nyaris jatuh ke dalam jurang. Tanahnya sudah retak-retak seperti mau terbelah.
“Memang seminggu terakhir ini hujan terjadi siang dan malam. Makanya lonsor terjadi di mana-mana. Semoga Pemkab Deli Serdang cepat tanggap sehingga transportasi tidak terganggu,” harap beberapa warga setempat. (STP/MUL)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏