Panass..!! AHY Ngaku Mau Dikudeta..!! Moeldoko Bilang Jangan Ganggu Jokowi..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Februari 1, 2021
Panass..!! AHY Ngaku Mau Dikudeta..!! Moeldoko Bilang Jangan Ganggu Jokowi..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Jakarta, Bersama News Tv

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, secara resmi telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo terkait dugaan makar atau upaya mengambil alih kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat.

AHY mengatakan, surat tersebut dikirimkan pada Presiden Jokowi sebagai langkah mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi karena diduga upaya tersebut melibatkan pejabat penting pemerintah yang berada di lingkar kekuasaan terdekat Presiden Jokowi.

Hal itu disampikan AHY pada konfrensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Agus Yudhoyono, seperti dilansir dari laman kompas.com, Senin (01/02/2021).

“Tentunya kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, presumption of innocence dalam permasalahan ini,” kata AHY.

“Karena itu tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfimasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan,” sambungnya.

AHY juga menduga bahwa gerakan tersebut sudah mendapat dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.

Ia menceritakan, awalnya gerakan tersebut dianggap hanya sebuah gerakan kecil, yang merupakan masalah internal Partai Demokrat.

Namun, Partai Demokrat mulai melihatnya menjadi masalah serius ketika mendapatkan informasi tentang adanya pihak eksternal yang merupakan pejabat di pemerintahan Jokowi, turut berperan pada gerakan tersebut.

“Awalnya kami tidak begitu saja percaya ketika para pelapor menyebut nama tokoh yang berencana mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat itu. Mengingat posisi yang sedang ia emban saat ini dan faktor latar belakangnya,” terang AHY.

Tapi, AHY melanjutkan, dugaan itu semakin kuat ketika lebih dari delapan saksi dari kader Partai Demokrat mengatakan telah bertemu langsung dengan pejabat itu.

Para saksi tersebut juga mendengar secara langsung rencana-rencana yang disampaikan untuk menggulingkan kepemimpinan Parta Demokrat.

AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat akan mengambil sikap tegas pada permasalahan ini.

AHY juga mengklaim sudah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebukatan tekad dari seluruh pimpinan Partai Demokrat di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia yang patuh pada Partai Demokrat dan kepemimpinannya yang sah berdasarkan kongres kelima yang digelar 2020 lalu.

“Dengan kata lain Insya Allah, gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh Pimpinan, baik di tingkat pusat, maupun daerah dan cabang. Serta seluruh kader Demokrat lainnya diberbagai wilayah Tanah Air,” pungkas AHY.

Adapun diketahui, dugaan upaya pengambilan kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat tersebut dilakukan oleh lima orang pelaku.

“Satu kader Demokrat Aktif, satu kader Demokrat yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat karena terlibat korupsi, dan satu kader yang keluar dari Demokrat sejak 3 tahun lalu,” papar AHY.

Partai Demokrat akhirnya mengungkap sosok yang ingin mengambil alih partai yang berlambang bintang mercy tersebut. Dialah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Seperti dilansir dari laman kompas.tv, dia mengaku bahwa sudah mendapat izin dari Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengungkap nama.

“Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.tv, Senin (01/02/2021) malam.

“Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden,” sambungnya.

Hal senada juga dikatakan Andi Arief yang juga politisi Partai Demokrat. Melalui akun twitter-nya, @Andiarief__, Andi Arief menyebut bahwa orang yang ingin merebut Partai Demokrat adalah Moeldoko.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko langsung merespons tudingan Partai Demokrat tersebut. Dia meminta agar persoalan yang diungkap Partai Demokrat tak dikaitkan dengan pihak Istana.

Moeldoko menyebut bahwa Presiden Jokowi sama sekali tak mengetahui isu yang disampaikan AHY. Dia pun menegaskan bahwa tudingan yang disampaikan AHY sepenuhnya menjadi tanggung jawab dirinya.

“Jangan dikit-dikit Istana, dalam hal ini, saya mengingatkan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali dalam hal ini, isu ini. Ini urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP,” tegas Moeldoko saat konferensi pers, Senin (01/02/2021).

Moeldoko juga tak menampik bertemu sejumlah orang dari Partai Demokrat. Ia mengaku hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi.

“Mereka pada curhat situasi dan saya dengerin saja. Saya sih prihatin lihat situasi itu karena saya juga bagian pencinta Demokrat,” katanya.

“Terus muncullah isu-isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya nggak keberatan,” sambung mantan Panglima TNI itu. (***)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini