Ngerii..!! Kek Mana Ini Pak Bupati, Kapolres Karo..!! Pungutan Masuk Pemandian Air Panas Doulu Seperti “Kereta Api”..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Februari 25, 2021
Ngerii..!! Kek Mana Ini Pak Bupati, Kapolres Karo..!! Pungutan Masuk Pemandian Air Panas Doulu Seperti “Kereta Api”..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Berastagi, Bersamanewstv

Pungutan biaya di pintu masuk obyek wisata mungkin sudah lumrah alias biasa. Tapi, kalau pungutan tak putus-putus seperti “gerbong kereta api”, siapa kuatt..??!!

Inilah yang terjadi di obyek wisata Pemandian Air Panas Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tidak sedikit pengunjung obyek wisata pemandian Air Panas Desa Doulu mengeluh karena banyaknya pungutan biaya masuk ke lokasi. Tidak jarang pengunjung bersitegang urat leher dengan oknum aparat desa, karena besar dan banyaknya pungutan. Kek mana ini pak bupati, Kapolres Karo..??!!

Sebelum masuk ke tempat pemandian, ada dua pungutan yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa Doulu dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Doulu. Di pintu masuk dikutip biaya masuk Rp 4000/orang.

Tidak jauh dari situ, pengunjung dihadang lagi oleh sekelompok pemuda dan mengutip biaya Rp 5000 orang. Kelompok pemuda ini menggunakan atribut Karang Taruna bekerjasama dengan Bumdes setempat berdalih uang kenyamanan dan restribusi kebersihan.

Tidak ada alasan bagi pengunjung untuk mengelak. Cuma, karena merasa jengkel, ada pengunjung putar stir, kembali pulang. Seperti pengamatan awak media, Rabu (24/02/2021). Sempat terjadi pertengkaran antara pengunjung mengendarai mobil dengan pemuda Karang Taruna.

“Apa-apaan kalian ini. Tadi sudah bayar, sekarang bayar apa lagi,” katanya. Karena merasa jengkel, dia pun putar arah. Pulang. Pungutan biaya masuk ini perlu jadi perhatian Pemkab Karo karena berdampak buruk bagi kunjungan dan menimbulkan kerugian bagi pengusaha.

Alangkah ganjilnya jika ada dua pungutan biaya masuk yang dilakukan Pemdes dan Bumdes. Terkesan terjadi dualisme dan menyebabkan keresahan pengunjung. Biaya masuk ke pemandian lain lagi. Jadi, pengunjung harus menyiapkan biaya ratusan ribu rupiah sebelum ke pemandian.

Tidak biasanya uang restribusi dipungut oleh Bundes karena itu kewenangan pemerintah. Kemudian disebutkan pungutan uang kenyamanan oleh Karang Taruna juga terlalu mengada-ada, karena kenyamanan di lokasi bukan tugas mereka.

Dikhawatirkan ke depan ini pengunjung berkurang dan bisa jadi ajang menimbulkan pertengkaran. Seorang pengunjung dari Medan, Taufik (58) mengaku jengkel dengan pungutan ganda itu. Seminggu lalu, katanya, dia ke situ juga. Tapi kala itu pungutan cuma di pintu masuk. “Maunya pungutan satu tempat saja,” usulnya. Apalagi cara-cara Karang Taruna membawa bendera Bumdes seperti gaya “premanisme”. (SES)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini