Deli Tua, Bersamanewstv
Satu warga Kelurahan Deli Tua Timur, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dikabarkan positif Covid-19 dan dirawat di salah satu rumah sakit di Medan. Warga berjenis kelamin wanita ini, sebelumnya dikabarkan ikut dalam kerumunan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Deli Tua. Kerumunan itu dibiarkan saja oleh pihak kecamatan dan Satgas Covid-19.
Informasi diperoleh dari warga, wanita tersebut sebelumnya ikut vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Deli Tua. Saat vaksinasi itu terjadi kerumunan. Celakanya, pihak kecamatan dan Satgas Covid-19 tidak terlihat di lokasi. Tidak ada pengaturan untuk menjaga jarak. Parahnya lagi, tempat cuci tangan disediakan tapi sabun tidak ada.
Padahal, Kepala Dinas Kesehatan Deli Serdang, dr Ade Budi Krista, melalui suratnya No 1171/440/III/DS/2021 tertanggal 01 Maret 2021, perihal himbauan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II, dengan tegas menyatakan pelaksanaan vaksinasi wajib mengikuti protokol kesehatan (Prokes).
Tapi faktanya di lapangan sangat bertentangan. Warga yang didominasi etnis Tionghoa itu, datang ke Puskesmas sejak pukul 07.00 WIB. Kerumunan pun terjadi. Tidak ada camat, bawahannya atau Satgas Covid-19 di lokasi. Yang ada hanya tukang parkir kendaraan. Kesannya kerumunan tersebut dibiarkan terjadi.
Tokoh Masyarakat Deli Tua, Istefanus Tarigan, pun angkat bicara. “Sebagai pejabat, camat seharusnya berada di Puskesmas untuk mencegah terjadinya kerumunan. Camat harus ingat kalau dia itu bukan “raja” melainkan pelayan masyarakat,” ujar Istepanus Tarigan yang juga wakil ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Deli Serdang itu.
“Sebelumnya saat diwawancarai wartawan, saya sudah mempertanyakan siapa yang menjamin kalau warga yang berkerumun itu bebas Covid-19. Kalau kelak ada yang positif tapi tidak bergejala, siapa nanti yang bertanggung jawab..?? Nah, sekarang kejadian. Tanggungjawab siapa ini..?? tandas Tarigan.
Menurut Tarigan, Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan, harus secepatnya mengambil tindakan tegas terhadap camat dan kepala Puskesmas Deli Tua tersebut. “Camat dan Kapus sudah melakukan kesalahan fatal. Di saat pemerintah Indonesia dan seluruh dunia sibuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, eee….camat dan Kapus malah terkesan “membangkang” dengan membiarkan terjadinya kerumunan. Saya bukan mengintervensi, cuma tidak ada alasan bagi bupati untuk tidak mencopot jabatan keduanya,” tandas Istefanus Tarigan. (LIA)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏
