Sibiru-biru, Bersamanewstv
Pengerjaan pembangunan jembatan Sei Seruai yang menghubungkan Desa Sibiru-biru dengan Desa Sarilaba, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, terkesan “amburadul”. Jembatan belum diresmikan tapi pondasinya sudah retak-retak.
Jembatan berbiaya Rp 11.633.612.700 yang dikerjakan PT Sukses Bahtera Indonesia (SBI) dan rencananya diresmikan Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan itu pun dikhawatirkan ambruk.
Pengamatan bersamanewstv.com di lokasi, Kamis (08/07/2021) pengerjaan jembatan dengan nomor kontrak 050/3100/DPUPR/DS/2020 itu, terkesan asal sudah saja. Padahal biayanya sangat besar.
Keberadaan jembatan Sei Seruai (Lau Seruai) Sibiru-biru tersebut sangat vital bagi pergerakan masyarakat, khususnya bidang perekonomian. Sayangnya, pengerjaan pembangunan jembatan itu tidak seperti yang diharapkan.
Celakanya lagi, bagian yang retak terdapat pada pondasi jembatan. Retakannya pun panjang dan tidak sedikit. Dikhawatirkan bila pondasi sampai ambruk, maka jembatan berbiaya belasan milyar itu tidak bisa lagi digunakan. Syukur-syukur tak sampai menelan korban jiwa.
Melihat kondisi jembatan tersebut, kinerja PT SBI selaku rekanan patut dipertanyakan. Tak hanya itu, aparat hukum juga perlu memeriksa rekanan terkait hasil pengerjaan yang terduga jadi ajang korupsi.
“Banyak titik-titik pondasi jembatan yang retak bang. Selama ini retakan itu ditutupi pakai cat. Tapi masih ada yang terlihat jelas sekali. Bahkan ada retakannya yang panjang,” ujar seorang warga Sibiru-biru bermarga Ginting.
Terkait masalah itu Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Deli Serdang, Ismail, bungkam seribu bahasa. Sedangkan Yopi pihak rekanan mengatakan kalau proyek tersebut belum rampung. (SAS)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏