Polresta Deli Serdang Bukan “Kaleng-kaleng” Broo..!! 1 dari 3 Terduga Penculik Anak Patumbak Ditangkap..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Oktober 14, 2021
Polresta Deli Serdang Bukan “Kaleng-kaleng” Broo..!! 1 dari 3 Terduga Penculik Anak Patumbak Ditangkap..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Lubuk Pakam, Bersamanewstv

Kinerja Satreskrim Polresta Deli Serdang patut diacungi jempol. Tagar “PercumaLaporPolisi yang sempat virat di media sosial (Medsos), berhasil ditepis Polresta Deli Serdang di bawah komando Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Yemi Mandagi, SIK.

Buktinya, korps baju cokelat itu berhasil menangkap satu dari tiga terduga pelaku penculikan dan penganiayaan terhadap Fandi Wahyudi (22) warga Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

Sekedar mengingatkan, sekira setahun lalu, Fandi juga pernah membuat laporan kasus yang sama ke Polsek Patumbak. Tapi laporannya itu terkesan “tak diterge” sehingga kejadian serupa terulang kembali. Namun kali ini Fandi melapor ke Polresta Deli Serdang.

Bekerjasama dengan Tim Jatanras Polda Sumatera Utara, petugas Satreskrim Polresta Deli Serdang dipimpin Kasat Reskrim Kompol M Firdaus, SIK, MH, berhasil menangkap CS di Samosir.

“Ya, baru satu orang yang berhasil kita amankan pada Minggu (10/10/2021) pagi di salah satu tempat di Kabupaten Samosir. CS tidak melakukan perlawanan saat kita amankan,” kata Kompol M Firdaus, SIK, MH, kepada bersamanewstv.com, kemarin.

Saat diinterogasi, sambung Kompol Firdaus, CS mengaku ikut membuang korban di daerah Berastagi, Kabupaten Karo, bersama pelaku lainnya DG dan AN. Namun, CS membantah kalau dia ikut memukuli Fandi Wahyudi.

Menurut CS kepada petugas, dia hanya menjadi sopir saat Fandi yang sudah babak belur dan pingsan, dibuang di kawasan Berastagi. Dia dan DG bergantian sebagai sopir.

CS juga mengaku mendapat penjelasan dari DG bahwa Fandi Wahyudi adalah “Kibus” Narkoba. Mereka pun menyediakan sabu-sabu yang rencananya untuk menjebak Fandi sebagai pelaku Narkoba.

Sejalan dengan pengakuan korban saat melapor ke Polresta Deli Serdang, CS mengaku mengetahui AN dan DG memaksa Fandi meneken surat pernyataan yang isinya korban tidak akan menuntut di kemudian hari.

Dibeberkan CS, usai membuang Fandi di kawasan Berastagi, mereka bertiga kembali ke Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang. Begitu sampai, kata CS, AN dan DG langsung pergi meninggalkan dirinya. “Sejak itu saya tidak pernah lagi berkomunikasi dengan mereka,” ujar CS.

Kasus ini sempat menjadi perhatian serius Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca RZ Simanjuntak, MSi. Saat ditanya wartawan, Kapolda Sumut menegaskan pihaknya akan memburu pelaku kejahatan yang telah merampas hak azasi dan hak-hak masyarakat lainnya.

Saat itu juga Kapolda Sumut langsung memerintahkan Dirkrimum Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, SIK, untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Bahkan kalau korban dan keluarganya membutuhkan pengamanan, kita siap untuk memberikan pengamanan,” tandas Irjen Pol Panca ketika itu.

Sebelumnya diberitakan, Fandi Wahyudi (22) meringis kesakitan. Wajahnya bengkak, tulang pipi retak dan matanya mengeluarkan darah akibat dipukuli, ditendang, dihantam pakai kayu broti oleh dua pria yang menculiknya dari salah satu warnet di Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (01/10/2021) malam.

Beruntung, pria warga Dusun III, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak ini, selamat meski sempat dibuang pelaku di wilayah Kabupaten Karo. Pelaku membuang korban terduga untuk menghilangkan jejak karena mengira Fandi sudah meninggal dunia.

Saat ditemui kru bersamanewstv.com di salah satu rumah sakit tempat korban dirawat, Fandi didampingi ibunya Khairunisa mengaku mengenal kedua pelaku yang menculik lalu memukulinya itu.

Fandi pun menceritakan awal mula peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya tersebut. Malam itu, Fandi sedang berada di Warnet Milano, Patumbak. Saat asyik bermain internet, tiba-tiba dua pelaku yakni A dan D datang menghampirinya. Keduanya lalu memaksa Fandi untuk naik ke dalam mobil yang dikendarai pelaku.

Berikutnya, Fandi dibawa ke dua pelaku ke Pantai Casanova (Kasan) di Kecamatan Sibiru-biru. Di lokasi obyek wisata ini Fandi dipukuli, ditendang dan dihantam pakai kayu broti. Darah segar pun muncrat dari mata kirinya.

Belum puas. Ke dua pelaku A dan D membawa Fandi yang sudah kesakitan ke Pasar IX, Kecamatan Sibiru-biru. Di sana Fandi mengaku hendak dijebak kedua pelaku pakai sabu lalu mau dibawa ke Polsek Sibiru-biru.

“Kedua pelaku yang salah satunya terduga oknum anggota TNI itu mau menjebak saya pakai sabu bang. Cuma gak jadi karena salah seorang teman mereka yang praduga saya adalah oknum anggota Polri bilang gak bisa karena mata saya luka parah, bengkak dan berdarah-darah,” ungkap Fandi seraya mengungkapkan sebelumnya dia pernah melihat pelaku D memakai seragam TNI.

Selanjutnya kedua pelaku memaksa Fandi menandatangani sebuah surat yang tidak diketahui korban apa isinya. Karena ketakutan ditambah rasa sakit, Fandi mengaku menandatangani surat tersebut di bawah ancaman kedua pelaku yang memukulinya.

Menurut Fandi, usai menandatangani surat tersebut, dia pun kembali dimasukkan ke dalam mobil yang dikendarai pelaku. Di dalam mobil Fandi kembali dihajar habis-habisan. Tubuh Fandi pun tak bergerak lagi.

Mengira Fandi sudah meninggal dunia, kedua pelaku membawa mobilnya ke arah Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Di kawasan Gunung Sibayak, tubuh Fandi dibuang kedua pelaku terduga untuk menghilangkan jejak.

Rupanya Tuhan berkehendak lain. Fandi ternyata masih hidup. Dengan menahan rasa sakit dan sisa-sisa tenaganya, pria ini pun berjalan kaki mencari pertolongan. Di sebuah perladangan Fandi menemukan gubuk warga dan meminta tolong.

Warga Desa Bajarengah simpang jalan menuju ke Gunung Sibayak, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, yang dimintai tolong memberikan HP nya. Fandi pun menghubungi orang tuanya yang langsung datang menjemput buah hatinya itu. Tangis pilu Khairunisa pun pecah begitu melihat kondisi anaknya itu.

“Saya sudah melaporkan kasus yang menimpa anak saya ini ke Polda Sumut. Namu kami diarahkan ke Polresta Deli Serdang karena TKP-nya ada di wilayah Deli Serdang. Nanti setelah anak saya selesai menjalani perawatan medis, kami akan membuat laporan resmi ke polisi. Sebab kami tidak tahu apa penyebab sehingga kedua pelaku berbuat sadis kepada anak saya,” ujarnya. (SAS)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini