Jakarta, Bersamanewstv
Anthony Ginting tampil menyerang saat menang atas Lee Zii Jia dalam partai pertama perempat final Thomas Cup antara Indonesia vs Malaysia, Jumat (15/10).
Dilansir cnnindonesia, dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 21-14 dan 21-17 itu Ginting lebih percaya diri dibanding pertemuan sebelumnya di Piala Sudirman. Pola menyerang membuat Ginting tampil stabil.
“Gaya permainan saya adalah menyerang, jadi ketika tampil di kejuaraan ini dengan kok yang berbeda, saya mencoba bermain lebih cepat untuk terus mencuri poin dari lawan saya,” kata Ginting seusai laga.
“Saya pikir pertandingan ini tidak mudah karena ketika saya kalah orang-orang di belakang saya, rekan, pelatih akan tertekan karena ini kejuaraan beregu, sehingga setiap laga harus dimenangkan,” ujarnya.
Kemenangan ini dianggap atlet 24 tahun ini memberi dampak positif secara psikologis. Penghuni peringkat kelima dunia ini makin percaya diri dan yakin rekan-rekannya merasakan hal sama.
“Secara personal ini pertandingan yang sungguh sangat penting buat saya, karena setiap kemenangan bisa meningkatkan kepercayaan diri dan saya pikir saya terus berjuang di turnamen ini,” ujar Ginting.
Dalam rilis PBSI yang diterima, Jumat (15/10/2021) malam WIB, Ginting juga mengaku tampil fokus. Kekalahan dari Thailand pada babak grup membuatnya terlecut untuk terus berjuang.
“Saya lebih fokus dari gim pertama dan sudah dapat polanya. Cuma saya harus memaksa diri siap capek karena Lee juga bagus. Kekalahan saya di Piala Sudirman lalu bukan menjadi trauma,” katanya.
“Saya di sini lebih menyiapkan fisik dan mental lebih untuk menghadapi Lee. Apalagi Lee penampilannya juga tidak seapik saat tampil di Piala Sudirman lalu,” ujar Ginting memaparkan.
Pelatih tunggal putra Indonesia di Thomas Cup, Irwansyah menyebut kunci kemenangan Ginting atas Lee karena masuk ke lapangan pertandingan dengan strategi menyerang yang matang.
“Ginting bisa mengontrol permainan dan serang balik saat ada kesempatan. Bermain lebih agresif ini mengantarkan Ginting menang atas Lee,” ucap Irwansyah menjelaskan.
Duel Ginting melawan Jia berlangsung ketat pada awal gim pertama dengan posisi tunggal pertama Malaysia selalu dalam posisi memimpin.
Setelah berkejar-kejaran dari skor 1-1 hingga 5-5, Ginting kemudian meraih enam poin beruntun. Akurasi pukulan Ginting dan kegagalan Jia menempatkan bola dengan baik membuat Ginting memimpin 11-6.
Setelah interval, Jia menampilkan performa berbeda. Pukulan-pukulan yang akurat membuat tunggal putra peringkat delapan dunia itu kembali mengejar poin Ginting.
Jia mencoba memangkas dan mendekati perolehan poin Ginting yang juga terus berupaya menjauh dari kejaran sang lawan.
Ginting sempat hanya unggul dua poin saja pada kedudukan 15-13, namun setelah itu pemain jebolan klub SGS Bandung tersebut melaju dan memimpin 20-14.
Gagal memanfaatkan kesempatan game point pertama, Ginting memastikan skor 21-15 pada gim pertama.
Ginting dan Jia kembali terlibat pertandingan ketat pada gim kedua. Reli yang diwarnai penempatan bola yang sebisa mungkin menyulitkan lawan terjadi dan menghasilkan skor imbang.
Persis seperti gim pertama, usai skor imbang 5-5, salah satu pemain mulai bisa memperlebar jarak. Kali ini Jia membuat Ginting tertinggal 5-7.
Selisih dua poin disamakan pada kedudukan 8-8. Sempat berbalik memimpin 9-8, Ginting kemudian tertinggal 9-11.
Tiga poin dihasilkan Ginting sehingga memimpin 12-11, namun Jia tak memberi kesempatan sang lawan melaju jauh. Setelah skor 13-13, Jia kembali mencoba menjauh. Upaya Ginting meraih poin tak sia-sia dan kembali membuat skor setara, 16-16.
Pada poin kritis, Ginting yang berupaya menekan meraih empat poin beruntun dan memimpin 20-17. Ginting pun menyelesaikan pertandingan pertama dengan skor 21-17 dan membuat Indonesia memimpin 1-0. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏