Dosen Komunikasi UI Ade Armando: Tidak Ada Perintah Salat Lima Waktu dalam Al-Quran..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - November 3, 2021
Dosen Komunikasi UI Ade Armando: Tidak Ada Perintah Salat Lima Waktu dalam Al-Quran..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Jakarta, Bersamanewstv

Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando menyatakan bahwa tak ada perintah salat lima waktu dalam kitab suci umat Islam, Alquran. Ade menantang semua pihak untuk mencoba mencari ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan Salat lima waktu.

Pernyataan Ade merespons pernyataan Imam Masjid New York Shamsi Ali yang menuding Ade, mengingkari Islam lantaran tak menjalankan syariat Islam.

Pernyataan itu disampaikan Ali, juga dalam konteks merespons video Ade sebelumnya, yang mengaku tak percaya umat Islam harus menjalankan syariat yang tertera dalam Alquran, sunnah, maupun kesepakatan ulama.

“Di dunia ini saja, banyak sekali muslim yang tidak Salat lima waktu. Apakah mereka mengingkari Islam?” kata Ade dalam video yang diunggah di kanal YouTube Cokro TV, dikutip cnnindonesia, Senin (01/11/2021).

“Saya sih salat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Alquran tidak ada perintah salat lima waktu. Coba saja baca Alquran, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan Salat itu harus dilakukan 5 kali sehari,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ade menerangkan bahwa sejumlah ayat dalam Alquran yang memerintahkan salat, tak menyebut secara spesifik perintah salat lima waktu, atau lima kali dalam sehari. Dia bilang, memang ada hadis yang spesifik memerintahkan Salat berdasarkan waktu, itu pun hanya dalam tiga waktu.

“Lho saya kan spesifik bilang bahwa tidak ada kata salat 5 waktu dalam Alquran. Kalau di hadis sih ada. Tapi di hadis juga ada yang bilang tiga, katanya.

Pegiat media sosial itu menyayangkan, banyak pemuka agama Islam atau ulama di Indonesia dengan kadar intelektualitas yang memprihatinkan. Mereka, kata Ade, terjebak dengan gaya lama dan yang tertutup dan tidak membuka diri pada perbedaan.

Lewat video itu, Ade turut mengakui bahwa dirinya menolak mengakui bahwa umat Islam harus menegakkan syariat Islam dengan mematuhi ajaran yang tertulis dalam Alquran, Sunnah dan hadis, termasuk kesepakatan ulama di masa lalu.

Menurut dia, tidak ada hukum dan aturan Tuhan yang berlaku dengan cara sama di sepanjang waktu. Ade menyebut, aturan yang berlaku ketika Islam disampaikan 14 abad lalu di tanah Arab, dan diberlakukan sama di Indonesia pada abad 21 adalah hal yang tidak masuk akal.

“Konteks abad Arab ke-7 jauh berbeda dari kondisi Indonesia saat ini. Aturan-aturan dalam Alquran banyak sekali yang harus disesuaikan dengan kondisi kita saat ini,” katanya.

Pernyataan Ade Armando soal perintah salat lima waktu yang tidak ada dalam Al-Qur’an ramai diperbincangkan di media sosial. Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, meminta Ade Armando tak membuat pernyataan di luar kapasitasnya.

“Jadi kalau beliau itu kompetensinya komunikasi, berkomentarlah soal komunikasi supaya tidak bias. Komentar sesuai keahlian, bukan berkomentar untuk sensasional,” kata Amirsyah kepada wartawan, seperti dilansir detikcom, Rabu (3/11/2021).

Amirsyah menjelaskan perintah salat merujuk pada ayat suci Al-Qur’an. Kemudian hal itu dirinci lebih lanjut dalam hadis.

“Jadi begini memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Qur’an, hadis dan termasuk ijtima ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat. Jadi banyak penafsiran akhirnya harus sepakat para ulama. Tegas bahwa dasar hukum salat itu memang merujuk kepada Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Berdasarkan itu perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Qur’an secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadis Rasulullah SAW dengan syarat para ulama yang memiliki kompetensi memahami Al-Qur’an dan hadis itu. Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Qur’an dan hadis dan para ulama telah sepakat memahami perintah 5 waktu,” ujar Amirsyah.
Atas hal itu, Amirsyah mengatakan mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.

“Jadi saya mengatakan berdasarkan Alquran dan hadis, ijtima ulama yang kompeten memahami itulah yang berhak memberikan komentar dan pendapat. Poin yang kedua sebaliknya, yang tidak punya kompeten yang tidak punya keilmuan yang tidak punya otoritatif soal perintah salat, lima waktu, prinsip Al-Qur’an dan Hadis, ijtima ulama, sebaiknya tidak berkomentar ya, karena bisa bias pemahaman,” ujar Amirsyah.

Amirsyah lantas menyarankan Ade Armando untuk fokus di bidangnya. Menurut Amirsyah, masih banyak hal lain yang menarik dalam bidang komunikasi.

“Karena bidang komunikasi masih banyak yang dikomentari. Contoh bidang komunikasi ilmu yang sangat-sangat luas dan pengaruhnya besar yaitu komunikasi yang bermanfaat untuk kemaslahatan, bukan komunikasinya yang menimbulkan kegaduhan, bukan komunikasi yang menimbulkan adu domba,” ujarnya. (***)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini