Patumbak, Bersamanewstv
Situasi di kawasan Jln Sisingamangaraja, Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara semakin mengerikan. Awal November lalu Poltak Sinambela (48) tewas ditikam. Pembunuhnya sampai sekarang masih “gentayangan”. Dan awal bulan ini Widodo warga Kalibata, Jakarta, tewas setelah kepalanya dibanting ke lantai dekat kantor CV Sumber Baru Jln Sisingamangaraja, Medan.
Kasus yang menimpa Poltak Sinambela warga Dusun III, Desa Marindal II, sangat menyedihkan. Sebab, sampai sekarang pelakunya belum tertangkap. Keberadaannya pun belum diketahui polisi.
Merasa kinerja polisi lamban membuat istri, anak dan menantu Poltak Sinambela mendemo Polsek Patumbak, Senin (29/11/21) pagi. Mereka menuntut polisi segera menangkap pelaku pembunuhan terhadap orang yang selama ini memberi nafkah kepada mereka.
Berbeda dengan kasus yang menimpa Widodo. Polsek Patumbak tanpa kesulitan langsung menciduk pelakunya.
Pun demikian, kedua kasus pembunuhan itu sontak menimbulkan ketakutan bagi masyarakat.
“Jadi makin takut aku kalau ke Amplas. Banyak kali kekerasan dan pembunuhan. Padahal aku mau biasanya nunggu bus di Amplas,” kata Ningsih salah seorang warga Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.
Hal senada juga diungkapkan seorang wanita Boru Simanjuntak warga Pematang Siantar. “Dari dulu di Amplas marak premanisme, tapi terkesan tak ada penindakan. Kita masyarakat was-was jadinya,” ujar Boru Simanjuntak yang mengaku kerap naik bus di bawah fly over Amplas.
Sementara itu Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago, SH, MH, yang dikonfirmasi melalui whatsapp, Rabu (01/12/2021) hingga berita ini dikirim ke meja redaksi belum menjawab. (SAS)
IMBAUAN REDAKSI: Ayooβ¦Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!πͺπͺππππ
Polsek dgn terminal amplas terlalu jauh posisi jarak nya.. dan tidak terpantau.. soalnya tidak ada pos penjagaan di amplas itu