Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah..!! Banten Gempa M 6,7..!! Sejumlah Bangunan Rusak Berat..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Januari 14, 2022
Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah..!! Banten Gempa M 6,7..!! Sejumlah Bangunan Rusak Berat..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Jakarta, Bersamanewstv

Gempa berkekuatan Magnitudo 6,7 mengguncang Banten pada Jumat (14/01/2022) pukul 16:05:41 WIB. Guncangan gempa Banten itu terasa kuat di Jakarta, Depok, hingga Bandung.

Salah seorang warga Hasyim Asyari menceritakan detik-detik guncangan gempa itu menggoyang Ibu Kota.

Saat gempa terjadi Hasyim tengah berada di Geung Polda Metro Jaya, Jakarta. Dia pun awalnya mengira kepalanya pusing, namun ternyata ada guncangan gempa.

“Saya pikir kepala saya pusing, ternyata getarannya emang dari bawah dan saya ngerasa ini bukan getaran biasa jadi akhirnya saya keluar gitu. Saya agak panik sih,” katanya seperti dilansir Kompas.tv, Jumat (14/01/2022).

Lebih lanjut, dia mengaku baru sadar ada gempa ketika melihat gambar di dalam gedung ikut bergoyang.

“Jadi saya tahunya itu ketika ada gambar tiba-tiba goyang jadi orang-orang di dalam gedung juga panik ‘oh ini gempa-gempa’ jadi pada panik,” jelasnya. “Air kopi juga airnya kayak berguncang, airnya kaya ada gelombang gitu kopinya,” sambung Hasyim.

Tidak hanya di Jakarta, getaran terasa hingga Depok. Getaran di Depok terasa cukup kencang dan membuat warga panik. Sejumlah warga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Gempa dirasakan cukup lama.

“Terasa sampai dua kali,” kata Vina, warga di Kelurahan Mampang, Depok. Mobil-mobil yang diparkir di rumah warga juga tampak ikut bergoyang. “Innalilahi mobilnya goyang-goyang.”

Sementara di Bandung, guncangan gempa juga dirasakan cukup kuat. Salah seorang guru SMKN 11 Bandung Raksa Griya Ramadhan mengaku saat peristiwa terjadi, dirinya tengah mengajar di ruang workshop.

Awalnya, dia bersama siswanya merasa pusing dan lampu gantung terlihat bergoyang. “Anak-anak merasakan pusing saat lagi depan PC. Ternyata itu gempa, lihat lampu gantung di workshop goyong,” kata Raksa.

Mereka pun akhirnya berlarian keluar ruangan. “Guru-guru di ruang guru pada keluar, anak-anak yang ada di workshop multimedia juga pada keluar,” jelasnya.

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi aktivitas gempa ini. BMKG menyebutkan, gempa berkekuatan magnitudo 6,7 terjadi pada pukul 16.05.41 WIB.

BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. “Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” demikian rilis BMKG.

Pusat gempa diketahui berlokasi 52 km Barat Daya Sumur-Banten, 71 km barat daya Muarabinuangeun-Banten, 95 km BaratDaya Labuan-Banten, 141 km BaratDaya Serang-Banten, 197 km BaratDaya Jakarta-Indonesia.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyebut, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa itu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,7 dan 3,5.

Gempa susulan dengan kekuatan signifikan, yaitu magnitudo 5,7 kembali terjadi pada pukul 16.49.21 WIB.

Gubernur Banten Wahidin Halim mendapat laporan sementara kerusakan infrastruktur yang rusak akibat gempa Pandeglang Banten. Setidaknya, ada empat rumah rusak, satu madrasah roboh, dan satu masjid rusak.

“Itu ada di kecamatan Sumur, Panimbang, Cibaliung, daerah lain masih didata,” ujarnya, Jumat (14/01/2022).

Terkait korban jiwa, gubernur Banten belum mendapatkan laporan karena pendataan di masing-masing desa masih berlangsung.

Menurut Wahidin, gempa Banten paling terasa di daerah Panimbang, terlebih kawasan itu dekat dengan pantai. Ia tidak menampik, kepanikan melanda warga saat gempa terjadi.

“Warga saat ini mencari tempat dengan ketinggian tertentu, sekitar tiga jam atau kalau situasi normal mereka baru kembali ke rumah masing-masing,” ucapnya.

Mengingat Panimbang termasuk kawasan rawan gempa, Wahidin sudah berulang kali menyosialisasikan mitigasi bencana di daerah itu. Rencana relokasi warga juga sudah pernah dilontarkannya, akan tetapi warga memilih untuk tetap berada di Panimbang karena mata pencaharian mereka berada di sana.

“Warga sudah tahu apa yang harus dilakukan karena gempa sudah kerap terjadi, yang penting tetap waspada,” ucapnya.

Terkait pendataan kerusakan infrastruktur akibat gempa Banten, Pemprov Banten juga sudah menyiapkan anggaran untuk membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak. (***)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini