Deli Serdang, Bersamanewstv
Sekitar 50 orang warga Desa Penen Kec. Sibiru-biru, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, unjukrasa ke Kantor Desa Penen, Selasa (14/06/2022). Mereka mempertanyakan kepada Kepala Desa, Gunanta Tarigan, kenapa ada perangkat Kepala Desa Penen terduga menerima BLT, sementara ada 50 orang nama warga yang selama ini sebagai penerima BLT, tiba-tiba “hilang”.
Mereka mendesak agar kepala desa melaporkan kasus ini kepada Kejaksaan Negeri dan Kapolres Deli Serdang. Jika kasus ini didiamkan oleh Kades, warga mengancam akan demo ke kantor bupati Deli Serdang.
Kepala Desa Penen, Gunanta Tarigan, kewalahan menghadapi desakan warga. Kades mengatakan baru saja menjabat kepala desa. Dia berjanji menyampaikan kasus ini kepada camat Sibiru-biru.
Menurut warga, nama-nama penerima BLT yang baru itu umumnya kroni-kroni kepala desa lama yang gagal menang Pilkades yang baru lalu. Bahkan ada penerima BLT itu bukan keluarga miskin dan terduga masih tercantum dalam KK orang tuanya. Padahal orang tuanya bukan tergolong miskin karena punya mobil.
Menurut warga, penerima BLT harus yang sudah punya KK. Warga minta agar Kades baru benar-benar selektif membuat daftar penerima BLT. Menurut warga selama ini daftar penerima BLT tidak pernah diumumkan secara luas kepada warga.
Kades yang baru telah membuat perubahan total, mengumumkan daftar penerima BLT di setiap warung dan kantor Kades agar bisa dibaca langsung oleh warga.
Seorang warga Frianta Depari alias Aseng selama ini tidak pernah diberi BLT walaupun namanya tertera sebagai penerima BLT. Namun, kemarin namanya tidak tertera lagi terduga karena dia salah seorang warga yang ikut melapor ke Polresta Deli Serdang.
Puluhan warga Desa Penen pernah membuat pengaduan soal BLT kepada Polresta Deli Serdang, tapi sampai saat ini tidak digubris setelah Kades Penen diperiksa di Polresta. Warga mengaku resah karena Kades yang lama tidak transparan dalam keuangan, tidak pernah rapat, tidak pernah gotong royong.
Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Penen, Elia Rosa, yang dikonfirmasi bersamanewstv.com melalui whatsapp, Rabu (15/06/2022) mengatakan itu bukan penghapusan melainkan penggantian. “Bukan penghapusan bang tapi pergantian dan kuotanya terbatas hanya 40 persen dari dana desa,” ujar Elia Rosa tanpa merinci kriteria tentang pergantian tersebut. (NN/MUL)
IMBAUAN REDAKSI: Ayooβ¦Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!πͺπͺππππ
