Jakarta, Bersamanewstv
Bharada E, salah satu ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, selesai diperiksa Komnas HAM pada Selasa (27/07/2022) petang.
Pemeriksaan berlangsung sekitar lima jam, sejak Bharada E tiba pada pukul 13.25 WIB hingga ia meninggalkan kantor Komnas HAM pukul 18.24 WIB. Bharada E tak berbicara sepatah kata pun ketika meninggalkan kantor Komnas HAM.
Ia menjadi ajudan terakhir yang meninggalkan kantor Komnas HAM. Sebelumnya, lima ajudan Sambo yang lain, telah meninggalkan Komnas HAM usai menjalani pemeriksaan, sekira pukul 16.25 WIB.
Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan bahwa para ajudan diperiksa sendiri-sendiri. “Semua ajudan ditanyakan pertanyaan yang sama,” kata Anam kepada wartawan, seperti dilansir Kompas, Selasa malam (27/07/2022).
“Memang ada kekhususan masing-masing orang dalam struktur peristiwa yang menurut catatan kami punya kontribusi sendiri-sendiri, misalnya Bharada E kontribusinya apa dalam struktur peristiwa, kami tanya soal itu. Berbeda dengan ajudan lain yang memiliki kontribusi lain,” jelasnya.
Sedianya, ada tujuh ajudan Sambo yang akan diperiksa Komnas HAM pada hari ini. Namun, Anam mengonfirmasi bahwa hanya ada enam ajudan yang memenuhi panggilan Komnas HAM.
Dalam konstruksi kasus yang disampaikan polisi, Bharada E diduga terlibat dalam peristiwa saling tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Sambo.
Akan tetapi, keterangan dari para ajudan lain dianggap juga krusial bagi Komnas HAM.
“Jadi ADC (aide-de-camp) ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini,” ucap Anam sebelum memeriksa para ajudan.
“Jadi kami ingin komprehensif, analisis-analisis yang berkembang di publik saat ini, kami ingin tahu persis apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi,” tambahnya.
Sebelumnya, Komnas HAM telah memeriksa tim forensik Polri yang mengotopsi jasad Brigadir J.
Anam menegaskan, berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan saat ini, Komnas HAM telah sampai pada dugaan yang kian mengerucut soal waktu kematian dan jenis luka yang menewaskan Brigadir J.
Namun, mereka masih menghormati proses ekshumasi dan rencana otopsi ulang jasad Brigadir J, dan tak menutup diri dari peluang munculnya temuan baru.
Sementara itu, Polri disebut telah berkomitmen untuk membuka akses pemeriksaan seluas-luasnya kepada Komnas HAM untuk mengusut kasus ini. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏