Jakarta, Bersamanewstv
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bagaimana situasi dunia saat ini tengah dilanda berbagai krisis. Mulai dari krisis energi. krisis pangan, hingga krisis keuangan
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir cnbcindonesia, Selasa (02/08/2022).
“Muncul krisis pangan, krisis energi. Semua negara, gas sampai harganya lima kali lipat, bensin dua kali lipat,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan krisis yang saat ini dialami tidak hanya dirasakan oleh negara besar dan kaya, melainkan juga negara kecil dan miskin. Krisis pangan dan energi, akhirnya memicu terjadinya krisis keuangan.
“Beberapa negara yang tidak kuat, ambruk karena sudah tidak memiliki uang cash baik membeli energi, bensin dan gas atau membeli pangan,” kata Jokowi.
Jokowi lantas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berdoa agar Indonesia selalu mendapatkan kelimpahan di sektor pangan maupun energi. Jokowi juga berharap Indonesia tidak kekurangan di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
“Kita berusaha berikhtiar bersama, agar kita justru melimpah dan membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini,” kata Jokowi.
Jokowi memperkirakan ratusan juta orang akan kelaparan dan mengalami kekurangan makan akut akibat krisis pangan yang disebabkan terhambatnya rantai produksi akibat perang antara Rusia dan Ukraina.
Berbicara dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, Jokowi menyebut perkiraan tersebut lebih buruk dari proyeksi sebelumnya yang menyatakan 330 juta orang terancam
“330 Juta orang kelaparan dan mungkin 6 bulan lagi bisa 800 juta orang akan kelaparan dan kekurangan makan akut karena tidak ada yang dimakan,” kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini keluar setelah mengetahui fenomena kenaikan harga pangan dunia. Salah satunya, adalah komoditas gandum yang mengalami kenaikan 30 hingga 40% imbas dari perang.
“Karena apa? Mereka yang makan gandum di Asia, Afrika, Eropa, apalagi yang makanan hariannya gandum sekarang betul-betul berada pada posisi yang sangat sulit sekali. Sudah barangnya mahal, barangnya tidak ada,” kata Jokowi
Jokowi kemudian menceritakan pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Zelensky mengaku memiliki stok gandum sebanyak 22 juta ton.
“Stok dalam proses panen 55 juta ton. Artinya ada 77 juta ton diam di Ukraina enggak bisa keluar,” kata Jokowi.
Usai bertemu dengan Zelensky, Jokowi lantas bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Saat berbincang dengan Jokowi, Putin mengaku memiliki stok gandum sebanyak 130 juta ton yang tidak bisa dikirim karena berbagai sanksi imbas invasi ke Ukraina.
“Berarti Ukraina plus Rusia jumlah stok gandumnya 207 juta ton. Bukan 207 ton, tapi 207 juta ton,” kata Jokowi. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Ayooβ¦Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!πͺπͺππππ