Temui Warga Sukamaju Karo..!! Anggota DPR Hinca Pandjaitan Menangis: Jangan Ada Lagi Jatuh Korban, Negara Wajib Lindungi Rakyatnya..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Desember 2, 2022
Temui Warga Sukamaju Karo..!! Anggota DPR Hinca Pandjaitan Menangis: Jangan Ada Lagi Jatuh Korban, Negara Wajib Lindungi Rakyatnya..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

KARO, BERSAMA

“Banjir” air mata mewarnai pertemuan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Dr Hinca IP Panjaitan Xlll, SH, MH, ACCS dengan masyarakat Desa Sukamaju, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo, Sumatera Utara, Jumat (02/12/2022).

Warga menyematkan Uis Beka Buluh (Kain adat Suku Karo) kepada Hinca Pandjaitan.

Wakil rakyat yang dikenal vokal ini sampai menitikkan air mata saat menanggapi curahan hati (Curhat) masyarakat korban mafia tanah tersebut.

Kepada masyarakat, mantan Sekjen DPP Partai Demokrat ini mengaku awalnya mendapat kiriman video “nande-nande” (ibu-ibu) yang menangis menyebut nama sekaligus memohon bantuannya terkait konflik lahan antara masyarakat Desa Sukamaju dengan terduga mafia tanah PT Bibit Unggul Karobiotek (BUK).

“Saya mendapat kiriman video ibu-ibu dari seorang wartawan merga Sembiring (Sastrawan Sembiring Redaktur Pelaksana harianbersama.com), minggu lalu. Video itu dikirimkan ke Whatsapp saya dan meminta tanggapan saya sebagai anggota DPR. Kalau saya lihat video itu, saya kira di Jambur (balai pertemuan) ini dibuat. Nama saya disebut dalam video itu. Bapak ibu, saya sudah enggak punya ibu lagi. Jadi, bagi saya semua ibu adalah ibu saya,” kata Hinca Pandjaitan dengan nada tertahan.

Anggota DPR RI Hinca Pandjaitan menangis dan menyeka air matanya saat bertemu warga Desa Sukamaju.

Tiba-tiba pidato Hinca terhenti. Bersamaan dengan itu tangisan anggota DPR RI ini pun pecah. Suami dari Engelbertha EP Boru Silalahi ini terisak. Dari kedua pelupuk matanya terlihat butiran air mata meluncur deras. Politisi senayan kelahiran Asahan, Sumut, itu kemudian menyeka air matanya menggunakan Uis Beka Buluh (Kain adat Suku Karo) yang disematkan warga kepadanya.

Hinca kemudian melanjutkan pidatonya. Dia mengungkapkan wartawan bermarga Sembiring itu bertanya tentang permohonan warga Desa Sukamaju yang meminta dirinya untuk datang ke desa tersebut.

“Saya bilang ke wartawan itu, saya sangat terharu melihat video itu dan akan datang menemui masyarakat Desa Sukamaju. Dan hari ini saya sudah datang ke sini untuk bertemu bapak dan ibu,” kata Hinca.

Masyarakat Desa Sukamaju korban mafia tanah serius mendengarkan pidato Anggota DPR RI Hinca Pandjaitan.

Menurut Hinca, perjuangan masyarakat Desa Sukamaju masih panjang. “Begitupun saya akan tetap bersama bapak dan ibu,” ujar Hinca yang disambut tepuk tangan masyarakat desa yang selama ini tertindas dan teraniaya oleh preman-preman terduga bayaran PT BUK.

“Saya yakin bapak ibu tidak mengenal saya, apalagi memilih saya. Namun bagi saya tidak penting itu. Tapi kalau masyarakat korban memperjuangkan haknya, apalagi di daerah pemilihan saya Dapil III Sumatera Utara, maka itu menjadi tanggung jawab saya. Soal hasilnya nanti, mari kita lihat. Ibarat berlari, kita harus lari beramai-ramai menyentuh garis finish perjuangan kita,” tandas Hinca Pandjaitan.

Usai pertemuan dengan masyarakat, kepada Sastrawan Sembiring dari harianbersama.com, Hinca Pandjaitan mengatakan, kedatangannya ke Desa Sukamaju untuk memenuhi janjinya minggu lalu sekaligus mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.

Anggota DPR RI Hinca Pandjaitan saat diwawancarai kru harianbersama.com.

“Saya merasa sedih sekali. Di saat Indonesia sudah merdeka 77 tahun, masyarakat masih merasakan rasa takut. Karena itu negara wajib melindungi rakyatnya agar tidak boleh takut,” jelas Hinca.

Untuk kasus-kasus hukum yang dihadapi masyarakat, sambung Hinca, dia telah mendapat persetujuan masyarakat untuk mendirikan Rumah Aspirasi Hinca Pandjaitan.

“Nanti warga Desa Sukamaju Pak Simon Ginting yang ditunjuk mewakili saya di sini, staf khusus saya di desa ini untuk menampung semua aspirasi masyarakat,” kata Hinca.

“Mudah-mudahan keadilan yang diharapkan masyarakat dapat kami capai meskipun tidak mudah. Tapi poinnya adalah tidak boleh lagi jatuh korban. Tidak boleh lagi ada yang luka. Tidak boleh ada yang sakit hati. Dialog adalah jalan keluar yang terbaik,” tegas Hinca.

Karena itu, Hinca menghimbau suatu hari nanti PT BUK, kepolisian, pemerintah daerah agar datang ke Jambur karena di Jambur tempat untuk berdialog. “Mari sama-sama duduk di Jambur beralaskan tikar. Sebab rakyat ini adalah rakyat saya juga,” imbau Hinca.

Terkait kasus hukum yang menjerat masyarakat, Hinca mengaku usai bertemu masyarakat pihaknya akan bertemu Kapolres Karo bagaimana jalan keluarnya. “Saya minta masyarakat menghormati kepolisian dan polisi juga menghormati hak-hak rakyat. Jadi, lindungi rakyatnya. Tidak boleh ada jatuh korban. Negara tidak boleh menyakiti hati rakyatnya,” tandas Hinca Pandjaitan.

Sebelumnya, kedatangan Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan disambut masyarakat Desa Sukamaju dengan menyematkan Uis Beka Buluh (Kain adat Suku Karo) kepada wakil rakyat tersebut.

Diketahui, masyarakat Desa Sukamaju sudah bertahun-tahun terlibat konflik tanah dengan PT BUK yang terduga milik seorang mafia tanah. Masyarakat diusir dari lahan yang diklaim PT BUK masuk dalam HGU-nya.

Para preman bayaran terduga dikerahkan pihak perusahaan untuk mengusir masyarakat. Berulang kali bentrokan berdarah terjadi di lahan yang berada di Puncak 2000, Siosar, Desa Sukamaju, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo.

Dalam kasus ini banyak korban di pihak masyarakat. Apalagi oknum aparat keamanan terduga berpihak kepada pengusaha PT BUK yang saat ini sedang duduk di kursi pesakitan PN Medan dalam sebuah perkara. (SAS)

 

IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini