MEDAN, BERSAMA
Bupati dan Kapolres Karo, Sumatera Utara, kompak melakukan gerakan “tutup mulut” terkait dialog jalan terbaik yang dilontarkan Anggota DPR RI Dr Hinca IP Pandjaitan XIII, SH, MH, ACCS, saat menemui masyarakat Desa Sukamaju, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo, yang menjadi korban keganasan para preman terduga bayaran mafia tanah, Jumat (02/12/2022).
Kapolres Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, SH, SIK, MH, yang diminta tanggapannya melalui Whatsapp, Senin (05/12/2022) mengaku sedang zoom dengan Mendagri.
“Selamat pagi bang. Sebentar saya WA bang. Saya masih ada kegiatan zoom dengan Mendagri,“ tulisnya di Whatsapp. Namun, hingga Selasa sore (06/12/2022) Kapolres Karo ini tidak menepati janjinya.
Sementara Bupati Karo Cory Sriwaty Beru Sebayang yang diminta tanggapannya melalui Whatsapp, sama sekali tak membalas. Padahal, biasanya, chat Whatsapp yang dilayangkan kru media ini selalu dibalas bupati Karo yang diusung Partai Gerindra ini.
Konflik lahan antara masyarakat Desa Sukamaju dengan PT Bibit Unggul Karobiotek (BUK) sudah berlangsung lama. Bentrok berdarah di lokasi lahan kerap terjadi.
Para preman terduga bayaran PT BUK membabat tanaman dan menghancurkan gubuk-gubuk masyarakat. Sepeda motor juga banyak tinggal rangka dibakar para preman yang datang membawa senjata tajam tersebut.
Kasus ini pun sampai ke ranah hukum. Belasan orang pihak PT BUK dijadikan tersangka dan dua orang warga desa. Sejak kejadian itu warga kerap dipanggil polisi dengan alasan untuk dimintai keterangan.
Bangunan gubuk warga dirusak, sepeda motor tinggal rangka akibat keganasan para preman terduga bayaran.
Warga pun resah. Mereka takut masuk terali besi. Tapi mereka tak tahu lagi harus mengadu kemana. Wakil rakyat yang duduk di DPRD Kab. Karo dan Provinsi Sumut hanya diam.
Tak ada aksi nyata untuk membantu menyelesaikan persoalan yang menimpa rakyat. Padahal mereka adalah wakil rakyat dan kerap berbicara mengatasnamakan rakyat.
Begitu juga dengan Bupati Karo Cory Sriwaty Beru Sebayang. Tak terlihat adanya upaya keras bupati untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa rakyatnya di Desa Sukamaju tersebut.
Anggota DPR Hinca Pandjaitan menemui masyarakat Desa Sukamaju. Politisi Partai Demokrat ini dijuluki warga “Manusia Berhati Dewa”.
Kasus ini juga sudah dibawa Ketua DPC Pro Jokowi (Projo) Kab. Karo, Lloyd Reynold Ginting Munthe, ke tingkat pusat. Termasuk ke kalangan anggota DPR RI khususnya dari Fraksi PDI Perjuangan. Hasilnya tak jauh beda. Masih jalan di tempat.
Masyarakat pun pasrah. Mereka hanya bisa berdoa meminta kepada Tuhan agar mengirimkan “manusia berhati dewa” guna membantu penderitaan masyarakat.
Rupanya doa itu terkabul. Adalah Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Dr Hinca IP Pandjaitan, SH, MH, ACCS, yang langsung “naik gunung” ke Bumi Turang Tanah Karo Simalem untuk menemui masyarakat Desa Sukamaju.
Kehadiran anggota Komisi III DPR RI ini di tengah-tengah rakyat benar-benar membuat masyarakat senang. Sebab, dari 575 anggota DPR RI periode 2019-2024, hanya Dr Hinca IP Pandjaitan, SH, MH, ACCS, yang peduli dan langsung mendatangi masyarakat Desa Sukamaju.
Bukan “kaleng-kaleng” memang. Hasilnya pun mulai dirasakan warga. Dahlia Beru Ginting Munthe pemilik sebidang lahan yang diklaim PT BUK masuk dalam HGU mereka dan telah ditetapkan Polres Karo sebagai tersangka perusakan lahan, kasusnya kini dihentikan. Polres Karo telah mengeluarkan Surat Perintah Pemberhentian Penyelidikan (SP3) atas nama tersangka tersebut.
Terkait konflik lahan, Hinca Pandjaitan, menghimbau agar bupati, PT BUK dan polisi datang ke Jambur (balai pertemuan) Desa Sukamaju untuk berdialog dengan masyarakat guna mencari solusi terbaik penyelesaian konflik tersebut.
Sayangnya, usul dialog yang dilontarkan politisi kelahiran Kab. Asahan ini terkesan “bertepuk sebelah tangan”. Bupati dan Kapolres Karo kompak “tutup mulut”. Tugas sebagai pelayan masyarakat hanya sebatas lips service belaka. Masih jauh panggang dari api. Lain di mulut lain pula di hati.
Begitu pun, paling tidak rakyat Kab. Karo sudah tahu mana yang benar-benar bertindak nyata sebagai pelayan masyarakat dan mana yang hanya manis di bibir belaka. 2024 sudah tidak lama lagi. Dan masyarakat Karo tidak akan mau seperti Keledai. (SAS)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏