JAKARTA, BERSAMA
Harga jual rumah subsidi bakal naik tahun 2023. Ini adalah kenaikan pertama dalam 3 tahun terakhir.
Ketua Real Estate Indonesia Totok Lusida mengatakan, rencana kenaikan harga itu menunggu Peraturan Menteri Kementerian Keuangan (PMK) untuk memastikan kenaikan harga rumah subsidi.
“Sekarang PP-nya sudah tinggal menunggu Pemermenkeu (Peraturan Menteri Keuangan) terkait mana yang bebas PPN mana yang tidak,” kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida, seperti dilansir cnbcindonesia, Jumat (16/12/2022).
Dia berharap aturan ini bisa terealisasi dalam waktu cepat. Di mana sebelumnya disepakati kenaikan harga rumah subsidi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar 7%.
“Dulu saya mintakan dari 3 asosiasi itu mintanya kenaikan 10%, namun kita berunding akhirnya sepakat di 7% dan sudah disosialisasikan Kementerian PUPR di Desember 2021. Tapi sampai sekarang belum turun,” kata Totok.
“Kita berharap itu awal 2023. Kita masih tunggu,” tambahnya. Kenaikan harga rumah subsidi ini dibutuhkan pengembang karena ongkos untuk membangun rumah subsidi sudah melonjak.
“Harga bangunan rumah subsidi average naik di 15%. Tapi unsur jual properti hunian bukan hanya bangunan ada juga tanah dan perizinan juga,” jelas Totok.
Selain itu, imbuh dia, PMK soal harga rumah subsidi akan memberi kepastian soal pembebasan biaya PPN bagi pembeli rumah subsidi.
“Untuk ada bebas PPN. Kalau itu dibebaskan akan membantu masyarakat, PPN kan yang nanggung masyarakat juga. Kalau dibebankan ke masyarakat berpenghasilan rendah ya kasihan juga,” kata Totok. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏
