Ngerinya Premanisme di Deli Serdang..!! Anak di Bawah Umur Dikeroyok Empat Pria Dewasa..!! Dilapor ke Polresta DS, Pelaku Masih “Gentayangan”..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Januari 10, 2023
Ngerinya Premanisme di Deli Serdang..!! Anak di Bawah Umur Dikeroyok Empat Pria Dewasa..!! Dilapor ke Polresta DS, Pelaku Masih “Gentayangan”..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

TANJUNG MORAWA, BERSAMA

Seorang remaja berusia (16 tahun) bernama Helwin Tarigan siswa Kelas II SMA Harapan Bangsa Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, babak belur dikeroyok empat orang dewasa pada 2 Nopember 2022 lalu. Bibirnya pecah mengeluarkan darah,pipinya memar dan rusuk sebelah kanan juga sakit terkena pukulan.

Surat tanda bukti laporan orang tua korban ke Polresta Deli Serdang.

Ironisnya, Helwin ditarik dari dalam rumahnya sendiri oleh ke empat dewasa tersebut lalu dihajar. Herannya ke empat pelaku bagai preman tersebut bebas berkeliaran.

Pada waktu kejadian orang tua Helwin Tarigan, sedang kerja upahan di ladang orang. Begitu pulang dia melihat anaknya babak belur dan hari itu juga membuat laporanke POLRESTA DS dengan nomor LP. STTLP/B/621/X1/2022/SPKT/POLRESTA DS, tertanggal 2 Nopember 2022. Hari itu juga diambil visum ke RSUD L.Pakam dan sudah ditangan Pihak kepolisian.

Beberapa orang saksi mata sudah diperiksa oleh penyidik Polresta DS. Kedua orang tua korban, Setia Malem Tarigan dan Nurlenta Beru Barus kepada wartawan harianbersama.com mengaku sangat kecewa karena ke empat pelaku masih berkeliaran di desa tersebut dan masih mencoba melakukan intimidasi kepada mereka.

Bahkan sehari sesudah membuat laporan polisi, para pelaku masih memukul Helwin Tarigan persis di lapangan Dusun IV. Pemukulan itu juga sudah dilaporkan kepada Polresta DS kata Setia Malem Tarigan.

Menurut Setia Malem, pernah juga beberapa orang anggota Polresta DS mendatangi Dusun IV, tapi tidak melakukan penangkapan kepada pelaku. Ke empat pelaku sangat jelas mereka kenali karena masih satu desa dan sempat direkam dengan vidio HP. Mereka pun heran kenapa polisi tidak menangkap para pelaku.

“Kami tidak bisa berbuat banyak karena kami miskin, hidup dari hasil upahan di ladang orang,” katanya. Mereka juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Perlindungan Anak, tapi tidak ada tindak lanjutnya.

Alasan ke empat pelaku memukuli Helwin Tarigan karena menduga bahwa korban ini membawa anak gadisnya. Sedangkan Helwin tidak mengenali anak gadis yang disebutkan ke empat preman kampung tersebut.

“Ada yang datang menawarkan damai, tapi jangan minta banyak-banyak,” kata Setia Malem Tarigan menirukan ucapan orang yang mendatanginya itu.

“Saya tidak pernah berniat meminta uang damai tapi minta hukum ditegakkan. Itu saja. Sebagai orang tua kami tidak bisa menerima anak kami dikeroyok, dipukuli,” katanya seraya meminta Kapolda Sumut turun tangan menangani kasus ini. (SES)

 

 

IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini