DELI SERDANG, BERSAMA
Jalan kabupaten menghubungkan Deli Tua-Sibiru-biru terus ke Penen, sudah lama hancur luluh tidak diperhatikan oleh bupati Deli Serdang. Masyarakat sangat mengeluh dan menilai bupati Deli Serdang sedang “modom” alias tidur, tidak menaruh perhatian sedikitpun.
Berbeda jauh dengan bupati DS sebelumnya yang sangat menaruh perhatian terhadap jalan menuju obyek pariwisata pemandian air panas Desa Penen tersebut.
Kini, arus lalu lintas perekonomian rakyat nyaris lumpuh. Pemakai lalu lintas menempuh jalan dari Desa Talapeta Kec. STM Hilir yang jaraknya cukup jauh dan kondisi jalannya tidak jauh berbeda.
Jalan alternatif yang selama ini melalui jalur Desa Betala juga longsor. Sama dengan jalur Talapeta ke Pintu Besi belum lama ini juga terputus akibat longsor. Bahkan sempat menelan korban jiwa dua orang tewas terjatuh ke jurang.
Jalan dari Sibiru-biru ke Penen juga “babak belur” akibat truk pengangkut batu untuk proyek Bendungan Lau Semeimei membawa muatan lebih dari 27 ton. Warga sangat kecewa atas sikap bupati Deli Serdang yang lebih memprioritas bangunan gedung gedung daripada jalan untuk perekonomian rakyat.
Tiap hari ratusan truk pengangkut material batu gunung dari Desa Mardinding lalu lalang di atas jalan kabupaten yang tidak begitu kuat. Masyarakat juga menyesalkan sikap camat Sibiru-biru yang tidak perduli kehidupan rakyat.
Bupati DS pun terkesan tidak berani memutasikan camat Sibiru-biru walau tidak memiliki prestasi apapun. Rupanya sang camat adalah anak mantan Wakil Bupati DS, Zainuddin Mars.
Rumah dinasnya saja tidak pernah ditempatinya. Tidak pernah turun ke desa-desa melihat hasil proyek yang bersumber dari ADD yang sebagian besar tidak menyentuh kepentingan rakyat banyak. (SES)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏