MEDAN, BERSAMA
Uluran tangan Anggota DPR RI Hinca Pandjaitan XIII, SH, MH, ACCS, membuat tangisan pilu Juli Novianti (35) warga Jln Lorong Nogio, Lingk ll, Kel. Deli Tua Timur, Kec, Deli Tua, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, berubah menjadi bahagia.
Sempat tiga minggu mendekam di sel tahanan polisi, keluarga miskin ini bisa berkumpul kembali berkat uluran tangan Anggota DPR RI Hinca “Si Tangan Malaikat” Pandjaitan.
Sudah tiga minggu ibu empat anak ini terus menangis karena suaminya Ridwansah Pasaribu (35) ditahan Polsek Deli Tua terkait dugaan uang palsu.
Tangisan pilu Juli mengingat selama ini suaminyalah tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah. Terlebih lagi ke empat anaknya pun masih kecil-kecil.
Tapi Tuhan tidak diam. Tuhan tahu jeritan hati dan penderitaan Juli. Keluarga kecil ini terancam mati kelaparan dan diusir dari rumah kontrakannya.
Bantuan Tuhan untuk keluarga Juli pun datang dari seorang Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan XIII, SH, MH. ACCS. Wakil rakyat dari Fraksi Demokrat yang benar-benar merakyat ini sebelumnya juga sudah banyak membantu rakyat jelata yang terjerat masalah di Sumatera Utara.
Awal mula Hinca Pandjaitan mengulurkan tangan membantu suami Juli setelah mendapat informasi dari Sastrawan Sembiring redaktur pelaksana media online harianbersama.com.
Saat mendatangi rumah Sastrawan Sembiring, air mata Juli tak berhenti mengalir. Dia tidak tahu lagi meminta bantuan kepada siapa. Keluarganya tidak ada. Bekingnya juga gak ada.
Sambil mendekap ke empat anaknya yang masih kecil termasuk anak tertua yang menderita keterbelakangan mental, dia pun memohon bantuan kepada Sastrawan Sembiring.
“Tolonglah saya bang, uang kami sudah tidak ada. Suamiku sudah tiga minggu ditahan polisi. Kontrakan kami juga sudah habis. Mungkin sebentar lagi kami diusir oleh pemilik kontrakan,” ujarnya. Air mata pun semakin deras meluncur dari kedua pelupuk matanya.
Lalu, Juli pun menceritakan kejadian yang menimpa suaminya. Kala itu, Juli menyuruh putrinya yang berusia 10 tahun untuk membeli susu, keperluan dapur dan rokok ke salah satu toko di Pasar Deli Tua.
Saat pembayaran pemilik toko curiga. Lalu menyuruh pekerja tokonya memanggil Ridwansah Pasaribu orang tua putri. Namun, saat Ridwansah Pasaribu tiba di toko, rupanya personil Polsek Deli Tua sudah menunggunya. Dia pun diboyong ke Mapolsek Deli Tua bersama dua lembar uang pecahan Rp 100 ribu terduga palsu.
Terhitung, Sabtu (24/12/2022) Ridwansah pun ditahan polisi. Padahal, Ridwansah tidak tahu kalau uang gaji yang diterimanya dari perusahaan tempatnya bekerja terduga palsu. Dia pun dijerat pasal peredaran uang palsu oleh polisi.
Kasus ini pun disampaikan Sastrawan Sembiring kepada Anggota DPR RI Hinca Pandjaitan melalui WhatsApp. Gayung bersambut. Politisi senayan kelahiran Kab. Asahan ini langsung berkoordinasi melalui telepon dengan Kapolsek Deli Tua Kompol Dedy Darma, SH.
Hasilnya, Kamis (12/01/2023) tangisan pilu Juli Novianti selama ini berubah menjadi tangisan haru penuh kebahagiaan. Suaminya Ridwansah Pasaribu dikeluarkan dari sel tahanan Polsek Deli Tua
Begitu Ridwansah Pasaribu tiba di rumahnya sang istri tercinta Juli Novianti pun terkejut. Dia tak menyangka suaminya sudah pulang ke rumah kontrakan mereka.
Spontan Juli bersama ke empat anaknya memeluk Ridwansah. Tangisan keluarga kecil rakyat jelata ini pun pecah. Suasana haru penuh kebahagiaan menyelimuti rumah kontrakan kecil yang mereka huni.
Di sela-sela tangisan bahagia mereka, Juli Novianti mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPR RI Hinca Pandjaitan yang telah membantu dengan tulus ikhlas sehingga suaminya bisa kembali berkumpul bersama mereka.
“Terima kasih pak Hinca Pandjaitan. Kami tidak tahu bagaimana membalas kebaikan bapak. Saya tidak kenal sama bapak. Dan jujur saya katakan, saat Pemilu legislatif lalu saya tidak memilih bapak, tapi bapak mau membantu kami. Terima kasih pak Hinca Pandjaitan. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesehatan dan limpahan rezeki kepada bapak dan keluarga. Amin,” ujar Juli sambil terisak bahagia. (SAS)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏
