LANGKAT, BERSAMA
Kasihan benar nasib para pensiunan PTPN II Batang Serangan, Kab. Langkat, Sumatera Utara ini. Uang Santunan Hari Tua (SHT) yang mereka harapkan sebagai “penyambung” hidup setelah pensiun dari perusahaan “plat merah” itu, tak seutuhnya mereka terima. Sekitar 10 persen dari SHT itu wajib mereka “setor” kepada oknum Humas dengan dalih uang pengurusan. Ngerii..!!
Awalnya, J (60) penerima SHT PTPN II Batang Serangan tahun 2022 kepada kru harianbersama.com, Selasa (31/01/2023) mengaku dijanjikan oknum Humas bisa membantu pengurusan SHT secara gratis.
“Tapi setelah dana SHT keluar, saya dikenakan biaya 10 persen dari total dana yang saya terima. Alasannya untuk biaya sana sini agar pengurusan SHT lancar. Gitu katanya pak,” ujar J.
Dugaan pungutan liar (Pungli) ini juga dibenarkan M (60). Warga Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, penerima dana SHT sebesar Rp 40 juta ini mengaku ada memberikan uang kepada oknum Humas perusahaan negara itu sekitar Rp 4 juta.
“Benar pak. Saya agak lupa, Rp 3 atau Rp 4 juta yang saya berikan ketika itu. Memang dia (oknum Humas) yang mengurus semuanya tentang SHT saya. Yaa…diberilah pak uang capeknya. Begitulah ceritanya pak,” kata M.
Sementara itu oknum Humas PTPN II Batang Serangan, Surianto, yang dikonfirmasi melalui telepon seluler, kemarin, membantah adanya pemotongan dana SHT sebesar 10 persen. “Tidak ada pemotongan terhadap penerima SHT bang. Cuma diberi sekedarnya aja kok. Maklumlah bang, urusannya kesana kemari bahkan sampai ke atasan,” ujar Surianto. (OLD)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! πͺπͺππππ
