JAKARTA, BERSAMA
Pemerintah Indonesia rupanya tidak hanya berdiam diri ketika ada gangguan perdagangan dari dunia internasional.
Ketika baru-baru ini Indonesia justru dinyatakan kalah oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena digugat Uni Eropa atas kebijakan larangan ekspor bijih nikel, kini tiba-tiba RI menyatakan akan menggugat Uni Eropa di WTO, kenapa?
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengatakan, Pemerintah Indonesia akan menggugat Uni Eropa di WTO terkait minyak sawit (Crude Palm Oil/ CPO).
Dia menyebut, dua gugatan kepada Uni Eropa yang akan segera dilayangkan ke WTO. “Di Sawit, juga kita masukkan ada dua gugatan baru (ke WTO),” ungkapnya, seperti dilansir cnbcindonesia, Kamis (23/02/2023).
Namun sayangnya, Seto enggan menjelaskan lebih lanjut alasan gugatan ke pihak Uni Eropa tersebut. “Ada lah, yang jelas akan kita masukkan dua gugatan segera,” ucapnya.
Seto menyebut, sebelum dua gugatan baru ini, Pemerintah Indonesia juga telah memasukkan gugatan kepada Uni Eropa terkait kebijakan anti dumping dari harga impor baja RI.
“Ini tren defence kita semakin maju. Kemaren di Eropa kita masukkan gugatan di WTO, ada kasus baru sudah kita submit, terkait anti dumping baja (stainless steel),” ucapnya.
“Jadi, ini kita gak sebaiknya diam-diam saja karena banyak negara berkembang yang sikapnya seperti itu, yang menurut saya jangan didiamkan, kita harus challenge ini, kita gugat di pengadilan mereka sendiri,” lanjutnya.
Perlu diketahui, Pemerintah Indonesia pada Januari 2023 lalu telah memasukkan gugatan untuk penyelesaian sengketa kebijakan anti dumping stainless steel Uni Eropa di WTO.
Mengutip Reuters, Uni Eropa pada tahun lalu memberlakukan tambahan bea impor anti dumping terhadap produk cold-rolled stainless steel dari Indonesia sebesar 21%, lebih tinggi dari rentang bea impor anti dumping sebesar 10,2%-20,2% yang diberlakukan pada November 2021 lalu.
Sejak diterapkannya kebijakan bea impor anti dumping pada 2021 tersebut, pengapalan stainless steel ke Uni Eropa disebutkan anjlok menjadi sekitar US$ 229 juta pada 2021. Lalu, pada Januari-November 2022 lalu diperkirakan pengiriman turun lagi menjadi sekitar US$ 40 juta.
Komisi Uni Eropa mengatakan, kebijakan anti dumping ini untuk “melawan ketidakadilan subsidi yang didukung negara” yang katanya melibatkan pembiayaan tertentu dari China dan kebijakan Indonesia melarang ekspor bijih nikel.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak gentar menghandapi gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), perihal kebijakannya melarang ekspor bijih nikel ke luar negeri.
Sebagaimana diketahui, saat ini memang pemerintah sedang mengajukan banding atas kekalahan gugatan yang resmi keluar pada Oktober 2022. Atas hal itu, Presiden Jokowi memberikan pesan menohok kepada Uni Eropa. Bahwa, pihaknya tidak akan mundur terkait gugatan tersebut.
“Tahun kemarin kita kalah digugat oleh Uni Eropa. Tapi saya sampaikan pada menteri jangan juga berhenti. Lawan! sehingga kita banding, gak tau kalau nanti banding kalah lagi. tapi kalau kita belok jangan berharap negara ini menjadi negara maju,” pesan Presiden Jokowi dalam acara Pembukaan Muktamar XVII PP Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/02/2023).
Tak mundur sampai di situ, selain larangan ekspor nikel, pada pertengahan tahun ini atau Juni 2023, Presiden Jokowi akan melarang ekspor bijih bauksit ke luar negeri. “Nanti digugat lagi, pasti ada yang gugat lagi. Ya kita lawan lagi kalah ya tetap maju terus jangan kalah kita belok percaya saya,” tandas dia.
Di waktu yang sama, Presiden Jokowi juga menyiapkan jurus untuk merealisasikan Indonesia menjadi negara maju, caranya dengan membentuk ekosistem yang dibutuhkan oleh negara-negara lain seperti misalnya ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Presiden Jokowi mengatakan, berkaca pada negara tetangga seperti Taiwan dan Korea Selatan dan Jepang, di mana negara-negara tersebut bisa melakukan loncatan menjadi negara maju. Ia juga enggan berkaca kepada negara-negara di Amerika Latin yang sejak lama atau sejak tahun 1950 – 1960-an masih bertahan di negara berkembang.
“Saya lihat apa sebabnya, ternyata mereka memiliki barang, memiliki produk yang dihasilkan SDM mereka yang menyebabkan negara lain tergantung pada dia. Kita sekarang negara berkembang tapi keinginan untuk menjadi negara maju itu harus, dengan cara apapun harus,” ungkap Jokowi.
Jokowi mengungkapkan kenapa Korea Selatan bisa meloncat menjadi negara maju. Ia bilang, bahwa Korsel memiliki digital komponen yang semua negara semua perusahaan membutuhkan. Sementara Taiwan memproduksi chip yang semua negara dan perusahaan besar butuh dan tergantung pada mereka.
“Oleh sebab itu kita juga harus memiliki produk barang yang negara lain tergantung pada kita,” terang Jokowi.
Untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju, kata Jokowi, Indonesia memiliki bahan mentah dalam pembuatan baterai kendaraan listrik atau EV. Di mana kelak, baterai kendaraan listrik ini akan menjadi ekosistem yang dibutuhkan oleh negara-negara lain.
“Karena kita nikel punya, nikel kita memiliki, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki, bauksit kita memiliki, karena semua komponen yang dibutuhkan untuk mobil listrik itu ada di Indonesia,” ungkap Presiden Jokowi.
Hanya saat ini, kata Presiden Jokowi, yang dibutuhkan Indonesia bagaimana mengintegrasikan nikel yang ada di Sulawesi, tembaga yang ada di Sumbawa dan Papua, Timah di Bangka Belitung serta Kalimantan Barat menjadi barang yang namanya EV baterai dan ekosistem yang lebih besar lagi.
“Menjadi mobil listrik yang ke depan itu semua negara akan membutuhkan dan nilai tambah yang kita akan dapat itu bisa berlipat lipat. Jangan sampai kita sudah berpuluh-puluh tahun bahkan beratus tahun dari zaman voc yang diekspor itu selalu bahan mentah, selalu raw material sehingga nilai tambah kita gak punya,” ungkap Jokowi. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏