LANGKAT, BERSAMA
Kasus proyek jalan rabat beton di Dusun I, Desa Cempa, Kec. Hinai, Kab. Langkat, Sumatera Utara, yang tidak dikerjakan menjadi pergunjingan masyarakat. Bahkan, warga berencana “menggeruduk” kantor desa dalam waktu dekat jika kepala desa tidak mengklarifikasi persolan tersebut.
Adapun proyek jalan ketahanan pangan yang tidak dikerjakan itu bersumber dari dana desa tahun anggaran 2022. Dananya Rp 57.260.000 dengan panjang 250 meter, lebar 1 meter dan ketinggian 0,10 Cm. Pun waktu pengerjaan proyek diperpanjang sampai tanggal 28 Februari 2022 karena bencana banjir, namun sampai sekarang tidak ada tanda-tanda akan dikerjakan.
Herman (52) warga Dusun IV, Desa Cempa, kepada kru harianbersama.com, Rabu (15/03/2023) mengaku sudah mendatangi kantor desa untuk mempertanyakan persoalan tersebut. “Berjam-jam saya menunggu di kantor desa tapi Kepala Desa M Said tak kunjung kelihatan batang hidungnya,” kata Herman.
“Saya hanya ingin mempertanyakan kenapa proyek jalan itu tidak dikerjakan. Kalo soal bencana banjir memang ada. Tapi di bulan Januari 2023 lalu banjirnya sudah surut. Lantas kenapa sampai sekarang tanda-tanda akan dikerjakan pun tidak ada,” ujar Herman.
Herman juga mengungkapkan keheranannya terkait pelaksanaan proyek dana desa di Desa Cempa. “Gimana gak heran bang. Semua proyek dana desa ditangani kepala desa. Uangnya juga dipegang kepala desa. Jadi untuk apa Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dibentuk kalau hanya dijadikan “boneka” alias “badut” saja. Lalu kemana pendamping desa dan tim pengawas dari instansi terkait. Apa mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu,” tandas Herman.
Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan bang. Kami masyarakat Desa Cempa wajib diberitahu semua proyek dana desa. Sebab dananya itu dari negara yang diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Herman. (OLD)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! ๐ช๐ช๐๐๐๐
