TANJUNG MORAWA, BERSAMA
PT MIP telah berhasil mengurung sejumlah warga pemukim dan pedagang di Desa Dagang Kerawan, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dari monitoring harianbersama.com di lokasi, seluruh lokasi seluas 4,9 Ha yang diperoleh sertifikat hak guna bangunan dari BPN Deli Serdang, sudah ditembok di bawah pengawalan keras sejumlah preman kampung itu.
Perlawanan warga kandas, walaupun mereka sudah dua puluh tahunan mendiami tanah eks HGU PTPN II itu.
Warga diiming-imingi ganti rugi Rp 250 juta, tapi baru dipanjar Rp 30 juta dan pedagang Rp 10 juta, tapi belum semua yang menerimanya.
Terakhir pemagaran, saat para pedagang dipanggil oleh Polresta DS. Kesempatan itu digunakan preman menutup semua bagian ruang tersisa, seolah ada kerjasama antara aparat dengan PT MIP.
Pengurungan seperti itu dinilai sangat tidak manusiawi oleh sejumlah aktifis perempuan seperti Fatimah, Yana dan anggota LSM ibu Manulang.
Saat bulan suci ramadhan para pedagang dan sejumlah warga eks karyawan PTPN II dikurung dengan tembok. Mereka tidak bisa cari nafkah lagi.
Tidak ada instansi pemerintah yang peduli dengan nasib mereka, bahkan di Polresta DS mereka tidak bisa menyampaikan tanggapan apapun. Ada yang diusir dari ruangan. Warga kecewa berat, menjerit tidak tahu mengadu ke mana. Preman bayaran PT MIP terus pula mengintimudasi.
Ibu Fatimah melihat pengurungan manusia itu jelas pelanggaran hak azasi manusia. Bupati DS yang mencalonkan diri jadi anggota DPR RI tidak tergugah melihat nasib rakyatnya yang terkurung oleh “uang” PT MIP. (SES)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏
