MEDAN, BERSAMA
Stadion sepakbola yang dibangun oleh Pemprov Sumut di Siosar, Karo dengan total anggaran Rp 33 miliar disebut tidak bisa dipakai. Begini penampakan dari stadion tersebut.
Seperti dilansir detik, Jumat (12/05/2023), jalan menuju lokasi hingga saat ini masih bebatuan, sehingga sulit untuk dilalui sepeda motor ataupun mobil yang berukuran kecil. Begitu tiba, terlihat ada beberapa bangunan di lokasi dan lapangan yang berukuran besar.
Bangunan yang pertama, ukurannya besar dan memiliki corak ulos di bagian atapnya. Bangunan yang berwarna putih ini masih terlihat kosong.
Bangunan lainnya, berada di sebelah lapangan, berukuran kecil dan berwarna putih juga. Bangunan satu ini juga masih terlihat kosong, termasuk lokasi kamar mandi yang berisi ember-ember bekas cat.
Pindah ke lapangan, terlihat di tengah-tengah lapangan sejumlah pipa yang dipasangkan. Pipa-pipa ini kemungkinan untuk mengalirkan air yang menyirami lapangan.
Kemudian di sisi kanan dan kiri ujung lapangan sudah dipasangi tiang gawang lengkap dengan jaringnya.
Dari jauh, terlihat rumput-rumput di lapangan ada yang berwarna hijau, namun ada pula yang berwarna hitam. Ketika dilihat lebih dekat, ternyata sebahagian besar lapangan tidak memiliki rumput.
Di lapangan itu terlihat ada sejumlah orang yang sedang merapikan rumput. Hanya sejumlah orang itu saja yang terlihat sedang bekerja di lokasi.
Untuk jalan di wilayah sekitar gedung dan lapangan, secara umum masih berupa tanah dan bebatuan. Timbunan-timbunan tanah bekas pengorekan juga terlihat banyak di lokasi. Stadion ini ini awalnya dibangun untuk tempat latihan atlet PON di cabang olahraga.
Sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD Sumut yang awalnya menyoroti kondisi kawasan olahraga ini. F-Golkar menyebut stadion yang dibangun Pemprov Sumut itu hingga kini tidak bisa dipakai.
“Tapi yang lebih fatalnya lagi saya melihat, itu ada dibangun, yang sudah dibangun, dari tahun 2022 itu di Siosar itu sudah dibangun. Bangunan atlet dan lapangan sepak bola. Dari awal sudah direncanakan untuk pelatihan. Pelatihan teman-teman, adik-adik kita di cabang sepak bola. Namun nanti mainnya itu di Aceh,” kata anggota F-Golkar DPRD Sumut, Edi Surahman Sinuraya di Medan, Sabtu (08/04/2023).
Edi mengatakan anggaran yang sudah digunakan untuk pembangunan stadion itu jadi tidak berarti karena hingga kini stadion belum bisa digunakan. Padahal, sebut Edi, pembangunan stadion itu menghabiskan Rp 33 miliar.
“Kami melihat dengan anggaran yang sudah dianggarkan sejak 2022, namun lapangan bolanya tidak siap untuk dipakai,” tutur Edi yang juga Ketua Komisi E DPRD Sumut.
Edi menilai kondisi ini sangat fatal. Hal itu karena anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan stadion itu sangat besar.
“Itu yang saya lihat sangat fatal, tidak efisien anggaran, perencanaannya itu tidak matang. Untuk latihan saja kok sampai puluhan miliar kita menghabiskan dana di sana. Sudah habis pun dana itu tidak bisa dipakai, kurang lebih Rp 33 miliar,” sebutnya.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi tidak mau berkomentar banyak terkait hal ini. Dia awalnya hanya meminta agar personalan ini ditanya ke DPRD. “Tanya sama DPRD (Sumut),” ungkap Edy, Selasa (11/04/2023).
Kemudian Edy melanjutkan bahwa DPRD Sumut jangan banyak mengomentari stadion di Siosar. Sebab menurutnya, DRPD Sumut tidak memahami persoalan stadion itu. “Makanya kalau nggak ngerti, jangan ngomong,” jelasnya. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏