MEDAN, BERSAMA
Kasus tujuh orang preman yang mengeroyok anak di bawah umur Helwin Tarigan pelajar kelas II SMU Harapan Bangsa, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara, mendapat sorotan tajam dari Kantor Staf Presiden (KSP).
Helwin Tarigan pelajar kelas II SMU korban pengeroyokan tujuh orang preman yang berhenti sekolah karena trauma dan ketakutan.
Polresta Deli Serdang pun didesak menangkap seluruh pelaku yang masih bebas gentayangan demi terciptanya penegakan hukum yang berkeadilan.
Desakan itu diungkapkan Deputi II KSP, Abetnego Tarigan, kepada kru harianbersama.com, Sastrawan Sembiring, saat diminta tanggapannya melalui WhatsApp, Senin (15/05/2023).
“Bila laporan ke pihak kepolisian sudah ada, maka upaya penanganan dan penegakan hukum kepada semua pelaku harus maksimal. Dengan demikian akan tercipta rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Abetnego Tarigan.
Karena itu, sambung Abetnego, Kapolres Deli Serdang, Kombes Irsan Sinuhaji, SIK, harus memerintah timnya untuk bekerja secara sungguh-sungguh menangani kasus ini.
“Sebab, tidak tertutup kemungkinan tindakan serupa juga dilakukan para pelaku kepada orang lain selain Helwin Tarigan,” kata Abetnego.
Selain mendesak Polresta Deli Serdang, Deputi II KSP Abetnego Tarigan juga meminta pihak sekolah dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Deli Serdang, dapat memberikan bantuan berupa trauma healing sehingga dapat membangun motivasi kembali agar anak korban pengeroyokan tujuh preman itu dapat bersekolah kembali.
Seperti diketahui, sampai saat ini hanya satu dari tujuh preman pelaku pengeroyokan terhadap Helwin Tarigan yang berhasil ditangkap Polresta Deli Serdang. Enam orang lagi masih bebas gentayangan.
Parahnya lagi, para preman itu sempat mendatangi Mapolresta Deli Serdang, baru-baru ini, dalam rangka mediasi dalam kasus lain yang dilaporkan Ketua Partai Buruh Sumut, Willy.
Tapi saat itu pelaku tidak ditangkap polisi. Padahal sebelumnya Polresta Deli Serdang menyatakan para preman pelaku pengeroyokan Helwin Tarigan itu melarikan diri sehingga belum ditangkap.
Bahkan polisi sempat meminta orang tua Helwin Tarigan agar menghubungi petugas Polresta Deli Serdang bila mengetahui keberadaan para preman itu.
Rupanya orang tua korban kena “prank” oknum Polresta Deli Serdang tersebut. Setiap kali dihubungi tidak pernah diangkat. Padahal para pelaku terlihat gentayangan di kawasan Tanjung Morawa.
Karena sering bertemu saat berangkat dan pulang sekolah, Helwin Tarigan pun memutuskan tidak bersekolah lagi. Dia trauma dan ketakutan. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏
