MEDAN, BERSAMA
Entah apa yang terjadi di Pemkab Deli Serdang, Sumatera Utara ini. Berulang kali tertangkap tangan kasus pungutan liar (Pungli), namun peristiwa serupa masih juga terjadi. Ngeri kali bahh..!!
Para undangan terlihat “bergoyang” mengikuti irama musik keyboard, Kamis (25/05/2023).
Teranyar adalah dugaan Pungli terhadap kepala sekolah di Kec. Hamparan Perak untuk biaya pisah sambut Koordinator Kecamatan (Korcam) Dinas Pendidikan Hamparan Perak yang digelar di Balai Desa Kelambir V Kebun, Kamis (25/05/2023).
Sekedar informasi, beberapa tahun lalu kasus Pungli juga mencuat ke permukaan. Kala itu oknum petugas Dinas Perhubungan Pemkab Deli Serdang terduga melakukan Pungli terhadap supir yang melakukan uji kelayakan (KIR) kendaraan.
Berselang beberapa lama, giliran oknum petugas BPN Deli Serdang yang tersangkut kasus dugaan Pungli pengurusan sertifikat tanah. Bahkan saat itu petugas sempat menggeledah ruangan di kantor BPN Deli Serdang.
Terkait kasus dugaan Pungli terhadap para kepala sekolah ini, Ketua LSM Lumbung Amanat Rakyat Sumatera Utara (LARAaS), Firdaus Tanjung, mendesak Satgas Saber Pungli Sumut untuk jemput “bola” memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut.
“Sudah saatnya Satgas Saber Pungli Sumut turun tangan dengan memeriksa panitia acara pisah sambut tersebut. Dari keterangannya nantinya Satgas Saber Pungli bisa mengembangkan sumber dana kegiatan itu,” tegas Firdaus Tanjung, saat diminta kru harianbersama.com tanggapannya di Medan, Senin (12/06/23).
Selain pihak panitia pelaksana, sebut Tanjung, Satgas Saber Pungli juga didesak memeriksa pejabat Koorcam yang lama dan baru. Termasuk sejumlah kepala sekolah.
“Kita berharap pemeriksaan terhadap sejumlah kepala sekolah itu dilakukan diam-diam agar mereka tidak “diintimidasi” sehingga bisa berkata jujur kepada Satgas Saber Pungli,” ujarbya.
“Terkhusus kepala sekolah yang mengaku dikutip Rp 220.000 dan rekamannya ada pada wartawan, hendaknya identitasnya dirahasiakan petugas Saber Pungli agar tidak dimutasi bahkan dinonjobkan pihak-pihak tertentu nantinya,” harap Tanjung.
Tanjung menilai, sejumlah pihak yang berkelit kalau kutipan itu sukarela sangat tidak berdasar. “Kalau sukarela kenapa ada nominalnya. Itukan sudah melangar aturan namanya,” tandas Tanjung.
Sementara itu Kabid GTK Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang, Jumakir, saat dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp, Senin (12/06/2023) mengaku sedang dinas luar.
“Saya tugas dinas luar sampai Kamis. Tapi sudah saya tugaskan tim untuk memanggilnya,” kata Jumakir. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏
