MENTAWAI, BERSAMA
Belasan makam di Dusun Nang-nang, Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), terseret hingga ke tengah laut akibat abrasi yang melanda kawasan tersebut. Abrasi dipicu gelombang tinggi yang terjadi sejak sepekan terakhir.
“Data sementara dari Kepala Desa Muara Sikabaluan, ada 11 makam yang terseret ke laut. Tapi jumlah pastinya masih diverifikasi,” kata Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi, seperti dilansir detik, Rabu (06/09/2023)
Menurut Novriadi, abrasi yang terjadi di pantai Muara Sikabaluan sangat memprihatinkan. Gelombang tinggi disertai naiknya pasang air laut menghantam tempat pemakaman.
“Abrasi dipicu cuaca ekstrim dalam satu minggu ini. Makam-makam tersebut berada dekat dengan pinggir pantai. Sebelumnya kami sudah sarankan ke pemerintah desa setempat untuk memindahkan lokasi pemakaman, namun belum dilakukan,” katanya.
Dia mengatakan, pasca cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari ini, pantai Muara Sikabaluan rusak parah, sehingga hempasan ombak menghantam lokasi pemakaman.
“Informasi dari BMKG pagi ini bahwa saat ini curah hujan dengan intensitas yang tinggi di wilayah Kecamatan Siberut Tengah, Siberut Selatan dan Siberut Barat Daya. Kita meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan,” imbau Kalaksa. (***)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!! ๐ช๐ช๐๐๐๐