Gawat Laee..!! Ribuan Warga Nias Selatan Kelaparan, Hanya Makan Terigu dan Sagu..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - September 22, 2023
Gawat Laee..!! Ribuan Warga Nias Selatan Kelaparan, Hanya Makan Terigu dan Sagu..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

MEDAN, BERSAMA

Ribuan warga di Kecamatan Simuk, Pulau Simuk, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut) mengalami krisis pangan. Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan pihaknya akan segera mengatasi itu.

“Mengenai perkembangan di Nias sudah kami konsultasikan, akan cepat kita atasi,” kata Hassanudin di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan, seperti dilansir detik, Kamis (21/09/2023).

Hassanudin mengatakan pihaknya juga akan memberikan bantuan ke Pulau Simuk. Dia mengatakan krisis pengan itu juga telah dikonsultasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Yang jelas adalah (bantuan) kebutuhan pokok, sudah kita konsultasikan dengan OPD terkait,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, ribuan warga di Kecamatan Simuk, mengalami krisis pangan sepekan terakhir. Demi bertahan hidup dan tidak ada beras, untuk sementara warga mengkonsumsi sagu, terigu.

“Di awal-awal dulu terjadinya kekurangan beras dulu, masyarakat konsumsi terigu, kanji, roti, indomie dan terakhir sagu. Karena ubi dan yang lain-lain di sana nggak ada,” ujar Camat Simuk, Gentelman Bago, saat dikonfirmasi.

Krisis pangan yang terjadi diakuinya berdampak terhadap kesehatan warganya. Bahkan anak-anak sudah mulai jatuh sakit.

“Kalau beberapa hari yang lalu, terlebih dua hari yang lalu sudah banyak anak-anak yang sakit, lemas,” katanya. “Namun belum ada yang meninggal dunia,” lanjut dia.

Untuk mengatasi persoalan krisis pangan ini, Gentelman sudah berkoordinasi dengan Pemkab Nias Selatan. Hasilnya dikirim bantuan logistik sudah ada di pelabuhan Teluk Dalam dan Pulau Telo yang akan dibawa ke Pulau Simuk. Pagi tadi, sejumlah kapal sudah berangkat menuju Palau Simuk dan diperkirakan akan tiba siang ini.

“Bantuan sudah ada di Teluk Dalam, namun belum bisa berlayar karena cuaca yang ekstrem, tapi kabarnya tadi pagi sudah bisa gerak baik yang dari Teluk Dalam maupun dari Pulau Telo,” tutupnya.

Gentelman Bago menambahkan kapal pengangkut logistik ke Pulau Simuk sudah tidak beroperasi selama tiga pekan. Karena tidak ada pasokan makanan itulah yang membuat warga menjadi kelaparan.

“Kapal pengangkut logistik ini kan sudah ada tiga minggu tidak masuk dan krisis pangan itu sudah terjadi sejak 6 (atau) 7 hari yang lalu,” katanya.

Menurut dia, sudah beberapa pekan terakhir gelombang besar terjadi di sekitar Pulau Simuk yang terdapat di Samudra Hindia. “Karena badai gelombang besar (beberapa minggu belakangan),” ucapnya.

Jumlah penduduk Pulau Simuk sekitar 3.000 jiwa yang mengalami bencana kelaparan. Yang tersebar di 6 desa di Kecamatan Simuk. “Kurang lebih 510 (kepala keluarga) atau kurang lebih 3.000 jiwa lah,” ujarnya. (***)

 

 

IMBAUAN REDAKSI:

Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!! ????????????????????????

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini