DELI SERDANG, BERSAMA
Kinerja Dinas Pedidikan Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, benar-benar “bobrok”. Pengawasan terhadap pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh sekolah sangat lemah, sehingga keuangan negara merugi.
Bayangkan saja, SDN 104210 Desa Amplas, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, yang terduga memark up jumlah siswa agar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang mereka terima besar, tidak diketahui Dinas Pendidikan.
Ini menunjukkan kinerja Dinas Pendidikan Deli Serdang “bobrok” dan Kadis layak dicopot. Bahh…Kek mananya ini pak Plt Bupati Deli Serdang..!!
Dari data dan informasi yang diperoleh kru harianbersama.com, dugaan mark up jumlah siswa di SDN 104210 sudah berlangsung lama. Dan selama itu pula dana BOS tetap mengucur sampai sekarang. Laporan Pertanggungjawaban (LPj) dana BOS sekolah itu juga mulus.
Celakanya lagi, Dinas Pendidikan Deli Serdang tidak tahu. Hal ini menunjukkan kalau Dinas Pendidikan Deli Serdang dan jajarannya “tidak bekerja”. Fungsi pengawasan tidak dilaksanakan dengan baik.
Informasinya, dugaan mark up jumlah siswa itu terduga dilakukan semasa kepala sekolah bernama Lidia Manalu yang beberapa bulan lalu dirotasi ke SDN 101778 Desa Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan. Penggantinya bernama Lisniarty.
Untuk tahun 2023 ini, jumlah murid di sekolah “plat merah” itu dari kelas satu sampai kelas enam sebanyak 24 orang.
Hasil investigasi wartawan, Rabu (02/11/2023) murid kelas I berjumlah 5 orang, kelas II 5 orang, kelas III 2 orang, kelas IV 3 orang, kelas V 4 orang dan kelas VI 5 orang.
Sedangkan dalam daftar pencairan dan BOS tahap II tertanggal 25 Juli 2023, tercantum jumlah murid 47 orang. Ada mark up 23 orang murid yang wujudnya tidak terlihat sampai sekarang.
Tragisnya, seluruh murid di sekolah ini belajar dalam satu ruangan. Beda dengan sekolah lain. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap murid. Sebab, materi pelajaran mereka berbeda untuk masing-masing kelas.
Saat dikonfirmasi, Jumat (03/11/2023) Kepala Sekolah, Lisniarty, yang baru menjabat sekitar enam bulan lalu, menyatakan, jumlah murid di sekolah itu 50 orang. “Banyak murid yang tidak masuk sekolah,” elaknya saat dihubungi melalui telepon.
Menurut Lisniarty, dia hanya meneruskan laporan yang lama ke Dapodik dan tidak berani mengubah LPjnya. “Pun begitu, nanti saya tanyakan OPS-nya. Saya minta maaf sekali ini saja, saya kena tekanan dan untuk berikutnya saya keluarkan dari daftar Dapodik,” katanya.
Sementara kepala sekolah yang lama, Lidia Manalu, yang bertugas hampir sembilan tahun di sekolah itu, saat dikonfirmasi melalui WhastApp, Jumat (03/11/2023) tidak banyak berkomentar. “Biasanya gak jauh beda itu pak dengan di Dapodik sekarang,” katanya.
Sedangkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang, Yusnaldi, saat dikonfirmasi tentang jumlah murid di SD tersebut, Kamis malam (02/11/2023) menyatakan akan mengeceknya. “Bang, mohon izin, saya tugaskan anggota mengecek dulu ya bang,” ucapnya.
Korwilcam Percut Sei Tuan, Kosmaida Samosir, melalui WhatsApp, Jumat (03/11/2023) mengungkapkan perihal BAP.
“Beliau sudah di-BAP, kemarin, terkait pemberitaan itu pak. Waktu di-BAP mungkin sudah diceritakan ibu itu semuanya, karena saya tidak ikut waktu dia di-BAP. Hasil BAP-nya diberikan kepada kepala sekolah pak,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP LSM Garuda Mas, Abdul Hamid yang ditemui di Medan, Jumat sore (03/11/2023), meminta pelaksana tugas (Plt) Bupati Deli Serdang, Drs HM Ali Yusuf Siregar, yang bertugas terhitung hari ini, agar mengevaluasi kinerja Kadis Pendidikan Deli Serdang dan jajarannya.
“Dunia Pendidikan Deli Serdang semasa kepemimpinan Bupati Azhari Tambunan telah gagal dan banyak Pungli. Makanya Kadis Pendidikan sudah layak dievaluasi,” tegas Hamid.
“Sudah saatnya Deli Serdang yang religius, maju dan bermartabat terwujud. Dan kita bersama rakyat berharap Drs HM Ali Yusuf Siregar dapat mewujudkannya. Sebab, sepengetahuan kita, HM Ali Yusuf Siregar, selama ini sosok yang “bersih” dan belum terkontaminasi dunia korupsi,” tandas Hamid. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!