Gaspol Laee..!! Sejumlah Desa “Porak Poranda” Dihantam Banjir Batu, Warga Samosir Demo: Tutup PT TPL..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Desember 5, 2023
Gaspol Laee..!! Sejumlah Desa “Porak Poranda” Dihantam Banjir Batu, Warga Samosir Demo: Tutup PT TPL..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

MEDAN, BERSAMA

Ratusan warga korban banjir Kenegerian Sihotang, Kec. Harian, Kab. Samosir, Sumatera Utara, melakukan aksi unjuk rasa melintas kota Pangururan menuju kantor bupati Samosir, Senin (04/12/2023).

Dalam aksinya massa memakai pita putih bertuliskan “Tutup TPL” dan membawa beragam spanduk bertuliskan antara lain, “Bupati Samosir Vandiko Gultom agar merekomendasikan penutupan TPL kepada Presiden Jokowi”.

Pemerintah dan PT TPL juga diminta merehabilitasi ekosistim Hutan Sitonggi-tonggi. Selain itu, PT TPL harus memberi ganti rugi kerusakan rumah, korban jiwa, sawah, ladang, sekolah, jalan dan irigasi.

Banjir bandang yang terjadi 13 September 2023 lalu memakan korban jiwa hingga merusak lahan pertanian, sekolah SMP, PAUD, kantor desa dan sejumlah rumah di Desa Siparmahan, Kec. Harian.

Banjir yang membawa lumpur disertai bebatuan dari arah Desa Baniara dan Desa Hutagalung menuju Kenegerian Sihotang itu, terduga akibat penebangan pohon di daerah itu.

Ada pun tuntutan massa yang utama adalah penutupan PT TPL di sektor Tele yang terduga mengeksploitasi hutan lindung.

Pimpinan aksi warga, Mangatur Sihotang, menegaskan, warga Kenegerian menuntut Bupati Samosir Vandiko Gultom agar merekomendasikan penutupan PT TPL kepada Presiden Jokowi.

“Selain itu pemerintah dan PT TPL merehabilitasi ekosistim hutan, memberi ganti rugi kerusakan rumah, korban jiwa, sawah, ladang, sekolah, jalan dan irigasi,” kata warga dalam release yang diterima awak media.

Terpisah, perwakilan PT Toba Pulp Lestari Tbk, Salomo Sihotang, menyebut PT TPL bukan penyebab banjir bandang.

“Dari hasil data yang dikumpulkan tim PT TPL di lapangan, banjir bandang Samosir disebabkan sejumlah aspek. Antara lain, curah hujan yang tinggi selama 12 jam, kondisi tutupan lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) banjir sebagian besar (75%) berupa non hutan. Akibatanya, kemampuan tanah untuk meresap air (intersepsi) sangat rendah. Jadi, bukan karena operasional PT TPL,” jelas Direktur TPL Jandres Silalahi melalui Salomo Sihotang.

Salomo berpraduga penyebab banjir karena kondisi kelerengan lahan ± 73% curam dan sangat curam, serta banyaknya material lumpur dan bebatuan di dasar sungai yang menyebabkan tersumbatnya Sungai Sitio-tio.

“Pasca peristiwa banjir bandang, perusahaan telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan dan analisa lapangan guna mengetahui penyebab banjir bandang tersebut. Dengan kondisi Sungai Sitio-tio yang membentuk bendungan temporary, membuat sungai tertutup dan meluap ke alur di sebelah tenggara,” tuturnya.

“Makanya kami pastikan tidak ada pengaruh atau keterkaitan operasional TPL dengan penyebab banjir ini. Sebab aliran air DTA banjir Siparmahan Sihotang ke timur dan dialirkan secara langsung ke Danau Toba. Sedangkan DTA TPL ke arah barat daya (Aek Silang) dan barat laut (Lau Renun) Ini berarti arah aliran konsesi TPL Tele dan DTA banjir bertolak belakang yang diperkuat dengan tidak adanya kayu jenis eucalyptus dalam material banjir,” terangnya. (HB10)

 

 

IMBAUAN REDAKSI:

Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini