DELI SERDANG, BERSAMA
Pencopotan Camat Sibiru-biru, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, Drs Edy Siregar, yang baru beberapa bulan menjabat, karena dilaporkan oleh 17 kepala desa se Kec. Sibiru-biru.
Pencopotan camat Sibiru-biru itu pun jadi pembicaraan hangat di kalangan camat-camat pada acara pelantikan, Jumat (22/12/2023).
Tidak biasanya camat dicopot dalam hitungan bulan kalau bukan karena kasus.
Menjawab pertanyaan wartawan harianbersama.com, Bupati Deli Serdang, Drs HM Ali Yusup Siregar, MAP, mengatakan, pencopotan camat Sibiru-biru itu karena laporan kepala desa yang menilai camatnya arogan dan tidak bisa bekerja sama.
Karena pengaduan itulah makanya bupati menonjobkannya. “Gaya dan bahasanya tidak menggambarkan dirinya seorang “pamong”, kata Bupati.
Bupati mengaku banyak menerima laporan negatif selama dia jadi camat Sibiru-biru. Camat tidak mampu mengawasi pelaksanaan pembangunan baik yang dilaksanakan kepala desa dengan dana ADD mau pun pembangunan lainnya.
Ada kasus bedah rumah di Desa Penen yang seharusnya untuk orang miskin, malah jatuh ke tangan orang kaya.
Lebih gawat lagi pengiriman isteri-isteri kepala desa se Kec. Sibirubiru mengikuti kursus membatik ke Yogjakarta.
Dananya diambil dari dana ADD sebesar Rp 20 juta per orang. Yang diundang adalah UMKM tapi yang dikirim malah isteri-isteri kepala desa se Kec. Sibiru-biru.
Pengiriman para isteri-isteri Kades itu pun menjadi sorotan warga. Selain tidak diketahui bupati, kabarnya ini kegiatan fiktip. Hanya untuk berpoya-poya. Camat terduga ikut bermain di sini. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Sumut. (HB01)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!