DELI SERDANG, BERSAMA
Berbagai “borok” Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, Amos F Karo-karo, mencuat ke permukaan.
Mulai dari pemecatan puluhan honorer yang baru tiga bulan bekerja, pengangkatan honorer baru terduga jadi ajang korupsi, dugaan korupsi sosialisasi penanggulangan bencana sampai tindakannya yang mirip “preman” terhadap bawahannya.
Akibat tindak tanduk Amos Karo-karo itu, saat ini banyak ASN BPBD Kab. Deli Serdang yang pindah ke instansi lain. Sebab mereka setiap hari dihantui ketakutan.
Dari 33 ASN yang selama ini bertugas di BPBD, kini tinggal 11 orang yang bertahan. Dan 11 orang ini pun kabarnya sudah mau “hengkang” dari instansi penanggulangan bencana yang justru “membawa bencana” bagi mereka.
Nasution salah seorang korban pemecatan Kalak BPBD membenarkan sikap arogan, pemarah dan gemar melemparkan gelas atau asbak yang sering dilakukan Amos Karo-karo.
“Kalau ada anggota berbuat salah walau pun sepele, dia langsung “ngamuk-ngamuk”. Bahkan gelas atau asbak yang ada di sekitarnya bisa tiba-tiba “melayang”. Pokoknya ngerilah, preman pun kalah,” ungkapnya kepada kru harianbersama.com saat ditemui di Lubuk Pakam, Kamis (04/01/2024).
Selain kerap bertindak arogan kepada anak buahnya sendiri, Amos Karo-karo juga dinilainya sudah “membangkang” terhadap bupati Deli Serdang.
“Dalam setiap pelantikan pejabat bapak bupati selalu berpesan pimpinan harus dapat bekerja sama dengan anggota dan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Tapi ini ‘kan tidak dilakukannya,” tandas Nasution.
Pun begitu, Nasution menegaskan tidak akan diam terhadap tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Kalak BPBD itu.
Dia mengaku akan membawa kasus ini ke Bupati Deli Serdang, Drs HM Ali Yusuf Siregar. Dia yakin bupati yang selama ini dikenalnya arif dan bijaksana akan membela kaum lemah yang dizolimi pejabat.
Sementara itu Kalak BPBD Deli Serdang, Amos F Karo-karo, yang dikonfirmasi melalui WhatsaApp, Kamis (04/01/2024) tidak membalas. Terlihat dua centang hitam. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!