Dampak Pengambilan Keputusan Pemerintah Kota dalam Pembangunan infrastruktur Kota Medan

Oleh : Luthfi Al Idrus
(Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Fakultas Sosial Sains Universitas Pembangunan Panca Budi Medan)

A. Latar Belakang

Untuk mencapai sebuah kemajuan, tentu kita membutuhkan infrastruktur yang kokoh dan kuat. Kerap kali kita mendengar istilah tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Jika mendengar istilah infrastruktur, tentu yang ada di pikiran kita pertama kali adalah bangunan, fasilitas dan hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan.

Sesuai dengan pengertian infrastruktur yaitu sebuah sistem fisik yang menyediakan sarana pengairan, drainase, transportasi jalan raya, bangunan gedung dan fasilitas fisik, yang diperlukan untuk bisa memenuhi berbagai keperluan dasar manusia, baik kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial.

Begitu juga dengan Kota Medan. Untuk mewujudkan Kota Medan yang maju, salah satu cara paling utama yaitu dengan melihat infrastrukturnya. Tidak hanya Kota Medan, seluruh kota di Indonesia membutuhkan pembangunan infrastruktur dalam proses kemajuannya.

Pembangunan infrastruktur merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana, untuk membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pembangunan.

Oleh sebab itu dibutuhkan peran pemerintah kota Medan dalam pengambilan keputusan untuk membangunan insfrastruktur kota Medan.

Pemko Medan dalam hal ini Walikota Medan, Bobby Nasution, telah banyak menerima laporan dari masyarakat kota Medan terkait infrastrukur. Seperti sering banjir akibat drainase kurang baik, jalan raya di beberapa kecamatan kota Medan juga mengalami kerusakan sehingga menghambat warga beraktivitas.

Oleh sebab itu Walikota Medan, Bobby Nasution, segera akan melakukan rapat untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan menjadi suatu proses yang harus dijalankan pemerintah untuk mendapatkan keputusan yang dapat menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.

Pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan karena merupakan penentuan akhir dari berbagai masalah yang timbul. Karena pengambilan keputusan bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Fenomena yang terjadi di kota Medan terkait infrastruktur yaitu ketika hujan beberapa daerah di kota Medan cepat tergenang banjir. Lalu untuk jalan raya juga ada yang berlubang, penyerapan drainase tidak baik. Kemudian Merdeka Walk sedang direvitalisasi agar kembali menjadi ikon kota Medan sehingga harus dilakukan perubahan atas masalah itu.

Oleh karena itu Bobbby Nasution langsung mengambil keputusan untuk segera membenahi infrastruktur kota Medan. Bobby Nasution langsung melakukan perbaikan terhadap jalan kota Medan dan menutup sementara beberapa jalan.

Keputusan cepat yang diambil Bobby dari bulan Mei 2023 sudah mulai diperbaiki jalannya, drainase yang bermasalah dilakukan penggalian, penambahan fasilitas seperti lampu dan perbaikan lainnya sangat cepat.

Namun ternyata di sinilah letak kesalahan dari pengambilan keputusan tersebut. Dapat dipastikan Bobby Nasution belum melakukan riset lingkungan sebelum pengambilan keputusan. Riset ini dibutuhkan agar keputusan yang dibuat tidak salah sasaran.

Tapi pada kenyataan pembangunan infrastruktur yang sangat cepat ini justru menimbulkan polemik baru. Seperti ketika jalan diperbaiki menyebabkan macet karena jalan di tutup dan pengendara harus cari alternatif jalan lain dan menimbulkan kepadatan kendaraan.

Penggalian drainase pun membuat jalan yang sudah bagus malah jadi sempit karena di pinggirnya ada galian dan lalu lintas macet yang pada akhirnya malah menganggu aktivitas Masyarakat.

B . Pembahasan

Menurut World Bank Report yang dikutip dari E-jurnal ui.ac.id, infrastruktur dibagi dalam tiga jenis, yakni infrastruktur ekonomi, sosial, dan administrasi. Simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.

1. Jenis-jenis Infrastruktur:

A. Infrastruktur Ekonomi

Infrastruktur ekonomi merupakan aset fisik yang menyediakan jasa dan digunakan dalam produksi dan konsumsi final, meliputi public utilities (telekomunikasi, air minum, sanitasi, dan gas), public works (bendungan, saluran irigasi, dan drainase), serta sektor transportasi (jalan, kereta api, angkutan pelabuhan, dan bandara)..

B. Infrastruktur Sosial

Infrastruktur jenis ini merupakan asset yang mendukung kesehatan dan keahlian masyarakat, meliputi pendidikan (sekolah dan perpustakaan), kesehatan (rumah sakit dan Puskesmas) serta untuk rekreasi (taman, museum dan lain-lain).

C. Infrastruktur Administrasi/Institusi

Infrastruktur ini meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi dan koordinasi serta budaya.

2. Fungsi Infrastruktur dan Manfaatnya

Mengutip buku Pengelolaan Infrastruktur Kota dan Wilayah oleh Imma Widyawati Agustin dkk, infrastruktur memiliki fungsi utama sebagai salah satu penggerak pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Keberadaan infrastruktur yang baik sangat diperlukan dan menjadi bagian penting dari sistem pelayanan publik. Infrastruktur juga berpengaruh besar terhadap meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja serta peningkatan kemakmuran yang nyata.

Fungsi infrastruktur tak hanya diperlukan untuk meningkatkan daya saing demi mendorong lebih banyak kegiatan investasi, produksi dan perdagangan saja, tapi juga turut mempercepat pemerataan pembangunan sampai tingkat kemiskinan dan pengangguran dapat diturunkan.

Lalu, keberadaan infrastruktur juga sangat diperlukan agar proses pembangunan sumber daya manusia di suatu daerah dapat berjalan baik. Sebab, infrastruktur merupakan sarana fisik penunjang kegiatan perekonomian, industri dan lainnya.

Manfaat di bidang sosial, infrastruktur berperan sebagai sarana komunikasi. Apabila tidak ada infrastruktur, maka sebuah daerah akan terisolasi dan tidak bisa berkomunikasi atau bersosialisasi dengan daerah lainnya.

Di mana daerah yang terisolasi jaringannya akan terputus dengan daerah luar. Sehingga kehidupan masyarakat di daerah tersebut akan terganggu.

Kemudian manfaat infrastruktur di bidang ekonomi yaitu sebagai sarana untuk melakukan berbagai transaksi jual beli. Tak hanya itu, infrastruktur juga berfungsi sebagai sarana penghubung dalam melakukan distribusi produksi dan jasa.

Apabila infrastruktur berjalan dengan lancar, maka semua kegiatan ekonomi akan semakin lancar. Sehingga masyarakat bisa hidup dengan sejahtera dan perekonomian masyarakat juga akan semakin meningkat.

Terakhir yaitu manfaat infrastruktur di bidang budaya yaitu menjadi salah satu kebudayaan itu sendiri. Misalnya rumah-rumah adat. Dalam hal tersebut, infrastruktur yang berupa rumah-rumah adat dibangun sesuai dengan kebudayaan yang ada di tempat itu.

3 . Proses Pengambilan Keputsan

1. Menetapkan tujuan pemerintah kota agar keputusan itu tidak salah pada akhirnya, maka langkah awal dalam proses pengambilan keputusan yaitu dengan cara menetapkan dahulu tujuannya apa. Maksudnya agar jelas dan konkrit keputusan apa yang akan diambil sesuai dengan tujuan.

Contohnya adalah Walikota Medan, Bobby Nasution, melakukan penetapan tujuan untuk walikota mengambil keputusan. Ternyata tujuannya adalah untuk mengikuti warga dan mendengarkan warga agar memperbaiki infrastruktur kota Medan.

2 Mendefenisikan Masalah yang Dihadapi

Setelah tujuan tadi ditetapkan maka selanjutnya adalah mendefenisikan dan menjabarkan masalah apa sebenarnya yang sedang dihadapi serta langkah apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Contohnya Pemko Medan mendefinisikan insfrastruktur apa sebenarnya yang dibutuhkan dan harus segera diperbaiki di kota Medan ini.

Oleh sebab itu Pemko Medan mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan terlebih dahulu karena jalan sangat mempengaruhi aktivitas rakyat.

3 . Mengidentifikasi Solusi

Setelah masalah tadi didefenisikan dan sudah jelas masalahnya, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan mencari solusi sebanyak-banyaknya.

4. Memilah Solusi

Setelah dirumuskan beberapa solusi yang bisa dilakukan, maka ditahap ini solusi yang dipilih dan dirasa paling cocok akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

5. Mengimplementasikan Keputusan

Setelah semua dirasa sesuai barulah masuk ke tahap terakhir di mana solusi tadi akan digunakan sebagai keputusan atasan untuk menyelesaikan masalah, atau menggunakanya dalam hal lain untuk mengurangi resiko kesalahan pengambilan keputusan yang akan datang.

3 . Pengambilan Keputusan yang tidak Efektif.

1. Pengambilan Keputusan Perbaikan Jalan Raya dan Drainase Serentak

Keputusan yang diambil Walikota Medan, Bobby Nasution, memperbaiki beberapa jalan raya di Medan seperti Jalan Gatot Subroto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Monginsidi, Jalan Stasiun Kereta Api dan jalan perkotaan lainnya sudah tepat.

Yang membuat tidak efektif adalah karena perbaikan jalan dan penggalian drainase dilakukan serentak, sehingga masyarakat jadi terhalang dan harus mencari rute lain yang bisa saja membuat perjalanan lebih jauh.

2. Pengerjaan Dilakukan di Siang Hari dan Terlalu Buru-buru

Pengerjaan di siang hari inilah yang menganggu karena aktivitas warga dilakukan di siang hari serta polusi menganggu pernapasan, sehingga kesannya pembangunan yang seharusnya tujuannya baik malah menyusahkan warga.

Keputusan pembangunan infrastruktur ini seperti terburu-buru jadinya. Tidak terlalu memikirkan dampak setelah keputusan dilaksanakan. Sepertinya tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan ke warganya.

3 . Kurangnya Sosialisasi kepada Masyarakat

Seakan semua pembangunan di kota Medan ini terjadi begitu saja. Tidak banyak yang tahu tentang perbaikan dan penggalian tersebut. Maksudnya adalah tidak diberitahu setelah perbaikan di sebuah wilayah, selanjutnya dilakukan di mana lagi.

4 . Pengerjaannya Sangat Lambat

Akibat pengerjaannya lambat membuat masyarakat yang awalnya senang dengan keputusan perbaikan itu, malah jadi tidak senang karena aktivitas masyarakat sehari-hari terganggu.

4 . Pembangunan Infrastruktur Telah Dirasakan Manfaatnya 11 Desember 2023

Sejumlah infrastruktur yang dibangun Pemko Medan telah dirasakan manfaatnya oleh warga. Jalan kota maupun jalan lingkungan yang dahulunya belum tersentuh perbaikan, kini sudah diaspal mulus maupun dicor semen. Perbaikan jalan ini dilakukan karena pembenahan infrastruktur merupakan program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Beberapa titik jalan yang diaspal maupun dicor semen tersebut terasa langsung dampak positifnya bagi warga. Jalan yang dahulu becek dan berlubang kini sudah lebih baik dan nyaman.

Seperti yang diungkapkan Herlina, warga Jln Palapa Pajak Karya, Lingkungan 9, Kel. Pulo Brayan Kota, Kec. Medan Barat. Dia mengaku sangat senang dan bangga jalan lingkungan tempat tinggalnya kini sudah di mcor semen.

“Kami warga senang dan bangga jalan tempat tinggal kami sudah dicor aspal. Sebab sudah bertahun-tahun jalan lingkungan ini hanya tanah dan tidak diperhatikan. Kini kami lebih nyaman,” jelas Herlina.

Kondisi jalan yang sebelumnya berlubang dan rusak berat, kini telah diaspal mulus. Warga yang tinggal di jalan tersebut juga telah merasakan manfaat dari kondisi jalan yang sudah baik ini. Theo Pakpahan, seorang warga yang tinggal di jalan tersebut mengaku warga sangat terbantu usai jalan diaspal.

C. Kesimpulan dan Saran

Pembangunan infrastruktur merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan, yang dilakukan secara terencana untuk membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pembangunan.

Pengertian infrastruktur yaitu sebuah sistem fisik yang menyediakan sarana pengairan, drainase, transportasi jalan raya, bangunan gedung dan fasilitas fisik yang diperlukan, untuk bisa memenuhi berbagai keperluan dasar manusia baik kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial.

Oleh sebab itu dibutuhkan peran pemerintah kota Medan dalam pengambilan keputusan untuk membangunan insfrastruktur kota Medan.

Pengambilan keputusan menjadi suatu proses yang harus dijalankan pemerintah untuk mendapatkan keputusan yang dapat menyelesaikan permasalahan sesuai kondisi lingkungan yang ada.

Pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan sembarangan karena merupakan penentuan akhir dari berbagai masalah yang timbul.

Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam proses melakukan pengambilan sebuah keputusan:

1. Menetapkan tujuan pemerintah kota agar keputusan itu tidak salah pada akhirnya. Maka langkah awal dalam proses pengambilan keputusan yaitu dengan cara menetapkan dahulu tujuannya apa, supaya jelas dan konkrit keputusan apa yang akan diambil sesuai dengan tujuannya.

2. Mendefenisikan Masalah yang Dihadapi

Setelah tujuan tadi ditetapkan maka selanjutnya adalah mendefenisikan dan menjabarkan masalah apa sebenarnya yang sedang dihadapi. Lalu langkah apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

3 . Mengidentifikasi Solusi

Setelah masalah tadi didefenisikan dan kemudian sudah jelas masalahnya, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan mencari solusi sebanyak-banyaknya.

Saran:

1. Rumuskan tujuan dan identifikasi masalah sebelum mengambil keputusan.

Ini penting dan wajib dilakukan sebelum mengambil keputusan terbaik. Untuk mengambil keputusan harus lebih teliti dan pahami masalah yang terjadi, sehingga apa pun yang dihadapi bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan dengan cara yang terbaik.

2 . Jangan tergesa gesa dalam memutuskan

Apabila semua rencana kita sudah kompleks, maka selanjutnya jangan tergesa-gesa karena bisa saja apa yang kita rumuskan bisa berbeda denga apa yang ada di lapangan.

Setidaknya harus memikirkan dampak dan imbas ke orang lain dari keputusan kita. Jadi keputusan kita itu jangan sampai merugikan orang lain.

3. Harus ada plan B dan rencana cadangan

Tujuan dibuatnya plan b adalah rencana atau solusi cadangan jika keputusan yang kita ambil ternyata bisa merugikan orang, kita bisa langsung mengganti keputusan. (***)