DELI SERDANG, BERSAMA
Entah apa maksud Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, ini. Dana BOS SD yang telah dikirim pemerintah pusat sejak 17 Januari 2024 ke rekening sekolah, belum bisa dicairkan karena Dinas Pendidikan masih “menahan” rekomendasi. Ada praduga itu “taktik” oknum Dinas Pendidikan yang bermuara ke arah “wani piro”.
Hal ini pun membuat para kepala sekolah SD Negeri dan swasta “pusing tujuh keliling”. Sebab mereka tidak bisa menggunakan dana BOS tersebut sementara kebutuhan sekolah sudah mendesak.
Sekedar informasi, saat ini Manajer BOS Kab. Deli Serdang dijabat Yusnaldi yang juga sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Deli Serdang.
Kepada kru harianbersama.com yang menyambangi sejumlah sekolah SD di Kec. Percut Sei Tuan, Jumat (23/02/24) para kepala sekolah itu pun mencurahkan isi hatinya.
Rupanya para kepala sekolah itu merasa “tersiksa” dengan belum dikeluarkannya rekomendasi Dinas Pendidikan Deli Serdang agar bisa mencairkan dana BOS.
Bagaimana tidak. Menurut para kepala sekolah itu, mereka sangat membutuhkan dana BOS salah satunya untuk membayar barang-barang produk vendor yang sudah masuk sebelum pencairan dana BOS.
“Kami para kepala sekolah lagi pening bang. Dana BOS tidak bisa dicairkan karena rekomendasi belum dikeluarkan Dinas Pendidikan. Produk vendor yang lama saja belum bisa dibayar, belum lagi keperluan sekolah lainnya,” ungkap salah seorang kepala sekolah.
Menurut dia, saat ini “penderitaan” mereka semakin bertambah dengan banyaknya vendor yang “menyerbu” sekolah-sekolah menawarkan produknya.
“Kami sebenarnya mau menolak produk yang ditawarkan para vendor itu bang. Cuma kamu takut nantinya disalahkan atasan. Sebab para vendor itu kabarnya telah mendapat “rekomendasi” alias “restu” secara lisan dari oknum Dinas Pendidikan maupun Korwilcam. Pokoknya peninglah bang,” katanya.
Kondisi para kepala sekolah SD ini berbanding terbalik dengan SMP. Menurutnya, kepala sekolah SMP sudah diberikan rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan sudah mencairkan dana BOS.
Manager dana BOS Kab. Deli Serdang, Yusnaldi, yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak mau mengangkat telepon. Konfirmasi melalui chat WhatsApp pun tidak dibalas. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!