MEDAN, BERSAMA
Entah apa aja kerja Polsek Pancur Batu ini sehingga kasus pemboman rumah seorang wartawan “padam” di tengah jalan.
Sampai sekarang polisi belum mampu menangkap pelakunya. Kasus ini terduga melibatkan mafia judi dan Narkoba.
Adalah Leo Sembiring warga Dusun I, Desa Namorih, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menjadi korban.
Rumah Leo yang berprofesi sebagai wartawan ini pertama kali dibom molotov pada 2 Februari 2020. Kala itu meteran listrik, pintu depan, asbes dan dinding rumah yang terbuat dari triplek hangus terbakar. Untung saja api berhasil dipadamkan berkat bantuan tetangganya.
Pasca kejadian itu teror pun terus melanda Leo Sembiring. Pada 4 Februari 2020 mobil yang diparkirkannya di Simpang Tuntungan, dilempar batu mengenai kaca mobil. Sayangnya, saat kejadian itu tak seorang pun melihat aksi tersebut.
Namun CCTV di seputaran lokasi merekam kejadian itu. Terlihat dua pelaku pelemparan mengendarai sepeda motor metik melaju kencang ke arah Pancur Batu.
Kejadian ketiga pada 21 Desember 2023 sekitar pukul 03.58 WIB. Dua pria terduga warga sekitar Kec. Pancur Batu berinisial MB alias HT, bolak balik kemudian melemparkan bom molotov ke bawah mobil korban yang parkir di rumahnya di Dusun I, Desa Namorih.
Beruntung anjing korban mengonggong sehingga korban bersama keluarganya yang melihat kobaran api melalui CCTV, langsung keluar dan memadamkan api.
Selain dibom, teras rumah korban juga pernah dilempar OTK pakai kain putih mirip kain kafan. Semua kasus itu langsung dilaporkan Leo ke Mapolsek Pancur Batu tak lama setelah kejadian. Pokoknya laporan Leo Sembiring sudah “menumpuk” di kantor polisi tersebut.
Celakanya, pun sudah bertahun lamanya, sampai sekarang Polsek Pancur Batu tak mampu menangkap pelaku dari sejumlah kejahatan yang ditujukan kepada Leo Sembiring tersebut.
“Saya heran kenapa tiga laporan saya ke Polsek Pancur Batu “mengendap”. Sampai sekarang tak satu pun yang berhasil diungkap. Saya jadi berpraduga ada keterlibatan mafia atau orang kuat di balik aksi kejahatan itu,” katanya, Senin (11/03/2024) siang.
Leo berpraduga ada “kekuatan” besar yang memback up pelaku kejahatan terhadap dirinya. “Selama ini saya gencar memberitakan soal judi dan Narkoba di Kec. Pancur Batu. Ada praduga keterlibatan mafia judi dan Narkoba di balik pemboman rumah dan serangkaian teror kepada saya,” ujar Leo.
Praduga itu, menurut Leo bukan tanpa alasan. Soalnya, dia mengaku pernah didatangi orang suruhan terduga mafia judi dan Narkoba yang ingin membuka lapak perjudian mesin tembak ikan dan “deke-deke” (barak Narkoba).
“Sebelum kejadian, setiap hari ada orang ke rumah saya dengan alasan mau membuka mesin tembak judi ikan dan barak Narkoba. Tapi saya menokak. Saya berpraduga dia sakit hati,” ungkap Leo.
Terkait penanganan kasus tersebut, Leo mengaku selama ini sudah cukup bersabar. Dia kecewa terhadap kinerja Kapolsek Pancur Batu, Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumut.
“Saya heran dan merasa aneh. Kenapa pelaku pembakaran rumah dan mobil wartawan di Hamparan Perak hanya tempo tiga hari ditangkap. Tapi pelaku pembakaran di rumah saya belum juga terungkap bertahun-tahun,” katanya. (HB07)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!