MEDAN, BERSAMA
Keberadaan pers sebagai pilar ke empat demokrasi yang diakui pemerintah dan negara kini terancam. Tindakan main hakim sendiri berupa penyerangan ala preman atau mafia, kerap mendera para “kuli tinta”.
Tidak sedikit kasus penyerangan terhadap wartawan yang tidak terungkap oleh kepolisian. Walaupun juga harus diakui ada beberapa kasus yang menimpa wartawan, begitu cepat ditangkap pelakunya.
Teranyar kasus pengancaman yang disusul pembakaran rumah seorang wartawan di Kab. Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (21/03/2024) dinihari.
Satreskrim Polres Labuhanbatu belum menangkap pelaku yang membakar rumah serta mobil Junaidi Marpaung wartawan yang juga anggota PWI di Labuhanbatu.
Kasatreskrim Polres Labuhanbatu, AKP Madya Yustadi, ketika dikonfirmasi membenarkan kasus ini masih tahap penyelidikan.
“Kami masih menyelidiki dan mendalami petunjuk-petunjuk yang ada dalam kasus ini,” katanya, Jumat (22/03/2024).
Junaidi Marpaung adalah anggota PWI Sumut. Rumahnya dibakar pada Kamis dinihari pukul 02.00 WIB. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. Namun seluruh harta benda korban ludes terbakar.
Korban sadar setelah hampir 50 persen api melalap rumahnya. Bahkan korban sempat merekam jilatan api yang diunggah ke media sosial pribadinya. Dalam siaran langsung itu korban berkata, “Ya Allah kau bakar rumah ku ya…”.
Tiga hari sebelum peristiwa kebakaran ini, korban mendapat ancaman melalui media sosial di Grup Berita Labuhan Batu. l
Ancaman itu berbunyi “Kau lihat aja ya Junaidi Marpaung bakalan tidak selamat nyawa kau kalau jumpa ku kau di jalan dan bakalan kenak akibatnya ke keluarga kau kubuat sekarang. Semua orang pengikut sorotan”.
Ancaman ini tentu salah satu barang bukti bagi kepolisian untuk mengusutnya. (TIM)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
