Ngerinya “Kota 1000 Ketua”..!! Rumah Wartawan Pancur Batu Dibom, di Labuhanbatu Dibakar, Ketua IPW: Polisi Harus Ungkap Kasusnya..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Maret 23, 2024
Ngerinya “Kota 1000 Ketua”..!! Rumah Wartawan Pancur Batu Dibom, di Labuhanbatu Dibakar, Ketua IPW: Polisi Harus Ungkap Kasusnya..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

MEDAN, BERSAMA

Kasus kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara yang dijuluki “Kota 1000 Ketua” kian meningkat. Mulai dari ancaman, teror, pemboman sampai pembakaran rumah.

Teranyar kasus pengancaman yang disusul pembakaran rumah Junaidi Marpaung seorang wartawan di Labuhanbatu yang terjadi, Kamis dinihari (21/03/2024).

Kasus kekerasan terhadap insan pers ini pun mendapat perhatian dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.

“Polisi harus segera mengungkap pelaku dan motifnya,” tandas Teguh Santoso saat dihubungi kru harianbersama.com melalui telepon WhatsApp, Sabtu (23/03/2024).

Teguh Santoso awalnya sempat terkejut mendengar kasus kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara.

“Kok di Sumatera Utara ini banyak bener kasus wartawan bermasalah ya. Saya heran juga ini. Ada yang digampar sama Kapolres, iya tohh,” kata Teguh Santoso.

“Saya sudah baca juga beritanya itu. Dia (oknum wartawan) menjadi perantara untuk pemberian uang keamanan kan. Itu dia juga kenalah, terlibat mau menyuap,” ungkapnya.

Terkait pembakaran rumah wartawan Junaidi Marpaung, Teguh Santoso meminta polisi khususnya Polda Sumut memberikan keamanan lingkungan termasuk keamanan kepada jurnalis.

“Dalam kasus pembakaran ini polisi harus serius mengungkap pelaku dan motifnya. Ini motif penting nih. Kan tidak mungkin orang membakar rumah kalau tidak ada motif. Ini kan berarti sengaja kalau ini memang pembakaran,” ujarnya.

Pun begitu, Sugeng Teguh Santoso juga mengingatkan rekan-rekan wartawan di Sumatera Utara harus profesional.

“Jalankanlah tugas jurnalistik dengan betul tanpa ada kepentingan untuk melakukan tindakan yang ilegal. Ini yang membakar rumah wartawan saya enggak tahu motifnya. Apakah ada yang sakit hati atau ada yang diperas, inikan saya juga kan enggak tahu. Makanya perlu didalami lagi,“ pungkasnya.

Seperti diketahui, rumah Junaidi Marpung seorang wartawan anggota PWI di Kab. Labuhanbatu, Sumatera Utara, ludes dibakar OTK, Kamis (21/03/2024) dinihari.

Tiga hari sebelum pembakaran itu, Junaidi sempat diancam seseorang melalui media sosial Grup Berita Labuhanbatu.

Ancaman itu berbunyi “Kau lihat aja ya Junaidi Marpaung, bakalan tidak selamat nyawa kau kalau jumpa ku kau di jalan dan bakalan kenak akibatnya ke keluarga kau kubuat sekarang. Semua orang pengikut sorotan”.

Kasus kekerasan terhadap wartawan juga dialami Leo Sembiring. Rumahnya di Dusun I, Desa Namoriam, Kec. Pancur Batu. Kab. Deli Serdang, dibom molotov oleh OTK yang terekam CCTV mengendarai sepeda motor, Kamis (21/12/2023).

Pada tahun 2020, rumah Leo Sembiring juga pernah dilempar bom molotov. Kedua aksi pemboman itu tidak sempat menghanguskan rumah Leo Sembiring karena keburu ketahuan sehingga kobaran api langsung dipadamkan.

Selain itu serangkaian teror juga dialamibya. Mulai rumah dilempar batu sampai pemecahan kaca mobil. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Pancur Batu. Tapi sampai sekarang polisi belum berhasil mengungkap pelakunya.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Shala Marbun dan Kapolsek Pancur Batu, Kompol Hendra Gunawan Simatupang, yang dikonfirmasi kru media ini melalui panggilan WhatsApp, Sabtu (23/03/2024) sore, tidak merespon. Padahal terlihat panggilan berdering.

Sedangkan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, yang dikonfirmasi kru media ini melalui WhatsApp terkait laporan Leo Sembiring menyebut polisi bekerja melakukan penyelidikan.

Ditanya sudah sejauh mana penyelidikan polisi, Hadi mengelak menjelaskan. “Silahkan Leo koordinasi penyidik, ada SP2HP dan lain-lain,” katanya.

Kekerasan yang dialami kedua wartawan ini terduga terkait pemberitaan. Sebelum kejadian, Leo Sembiring diketahui getol memberitakan tentang judi dan Narkoba.

Tak jauh berbeda, Junaidi Marpaung selama ini juga diketahui kerap memberitakan bebasnya peredaran Narkoba di Labuhanbatu. (HB03)

 

 

 

IMBAUAN REDAKSI:

Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini